Ridwan Kamil memahami hal ini. Ia ingin Jakarta tidak hanya dikenal sebagai kota dengan gedung-gedung pencakar langit, tetapi juga sebagai kota yang kaya akan budaya dan hiburan tradisional.
"Saya ingin budaya ini lestari. Gimana cara melestarikannya? Ya diperbanyak tempat mentasnya. Sehingga seniman-seniman, nanti bisa eksis, bisa lebih banyak," jelas RK.
Tak bisa dipungkiri, stres di Jakarta adalah masalah yang nyata. Mulai dari kemacetan parah setiap hari, hingga tekanan hidup yang tinggi di kota besar.
Hiburan, dalam bentuk apapun, merupakan salah satu solusi untuk mengurangi tingkat stres tersebut.
Program seperti Car Free Night dapat menjadi oase di tengah kesibukan kota, memberikan kesempatan bagi warga untuk bersantai, bersosialisasi, dan tentu saja, berbahagia.
Sebagai calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil menawarkan visi yang segar. Ia tak hanya bicara soal infrastruktur atau ekonomi, tetapi juga soal kesejahteraan mental dan emosional warganya.
Ia percaya bahwa sebuah kota yang baik adalah kota yang tidak hanya membangun jalan raya atau jembatan, tetapi juga membangun ruang-ruang untuk warganya bisa hidup lebih bahagia.
Jika program Car Free Night ini benar-benar terealisasi, Jakarta mungkin akan berubah.
Tidak lagi dikenal sebagai salah satu kota paling stres di dunia, tetapi sebagai kota yang berhasil memberikan ruang hiburan bagi warganya, sebuah kota yang merayakan seni dan budaya lokal dengan cara yang unik dan penuh warna.
Ridwan Kamil dengan ide "Car Free Night"-nya menawarkan solusi segar untuk mengurangi stres di Jakarta.
Hiburan bukan lagi monopoli pusat perbelanjaan atau bioskop, tapi bisa hadir di jalan-jalan dengan budaya dan seni tradisional yang dirindukan banyak orang.
Jika ini terwujud, warga Jakarta akan punya alasan untuk lebih bahagia. Apakah kita siap melihat Jakarta yang lebih hidup?***