HUKAMANEWS - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan menggelar simulasi gempa megathrust pada bulan Oktober mendatang.
Simulasi ini akan diadakan di lima kantor walikota di seluruh wilayah kota administrasi Jakarta, dan direncanakan berlangsung pada minggu pertama dan kedua bulan tersebut.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga menghadapi potensi gempa besar yang dapat terjadi kapan saja.
Persiapan Sebelum Simulasi
Kepala Satuan Pelayanan Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang, menyampaikan bahwa sebelum pelaksanaan simulasi akan dilakukan pre-assessment.
"Kami akan mengecek kesiapan sarana dan prasarana gedung terlebih dahulu," ujar Michael.
Selain itu, BPBD DKI juga akan memberikan edukasi kepada para pegawai di lingkungan walikota tentang cara menghadapi situasi darurat gempa.
Simulasi ini akan menggunakan skenario gempa megathrust Selat Sunda dengan magnitudo 8,7, yang memiliki skala dampak MMI VI-VII.
Simulasi Megathrust: Pentingnya Kesiapsiagaan
Megathrust merupakan jenis gempa yang terjadi di zona subduksi, di mana lempeng tektonik bertemu dan saling bertumpuk.
Potensi gempa ini bisa sangat besar dan mengakibatkan kerusakan yang luas.
BMKG sudah memperingatkan potensi gempa dari zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut yang tinggal menunggu waktu.