HUKAMANEWS - Kasus dugaan eksploitasi karyawan yang menyeret nama seorang bos perusahaan animasi di Jakarta Pusat sedang jadi sorotan publik.
Polres Metro Jakarta Pusat tak tinggal diam dan segera bergerak cepat dengan memeriksa saksi-saksi kunci yang merupakan mantan karyawan perusahaan animasi tersebut.
Situasi makin panas karena dugaan kekerasan dan ancaman ini melibatkan perusahaan animasi yang notabene bergerak di bidang industri kreatif, yang seharusnya menjadi tempat bekerja dengan suasana positif dan inovatif, bukan arena kekerasan.
Menurut laporan, Polres Metro Jakarta Pusat telah menjadwalkan pemeriksaan dua saksi mantan karyawan pada Rabu, 18 September 2024.
Satu saksi sudah diperiksa lebih awal, sementara dua lainnya terpaksa menunda kehadiran mereka karena ada urusan lain.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus, menjelaskan bahwa satu dari saksi yang diperiksa adalah korban berinisial CS, yang mengaku mengalami kekerasan di lingkungan kerja.
Tapi, siapa sebenarnya dalang dari kasus ini? Nama pemilik perusahaan animasi, berinisial CL (27), muncul sebagai tersangka utama.
CL dilaporkan oleh dua mantan karyawannya atas tuduhan pengancaman dan pelanggaran hak tenaga kerja.
Ini bukan sekadar kasus kecil. Salah satu laporan terkait ancaman telah diterima oleh Polda Metro Jaya, sementara laporan pelanggaran ketenagakerjaan ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat.
Baca Juga: Apple Siap Rilis MacBook dengan Chip M4, Lebih Cepat, Lebih Cerdas, dan Penuh Fitur AI!
Kasus ini seperti gunung es—siapa yang tahu seberapa besar pelanggaran yang telah terjadi di balik dinding perusahaan animasi tersebut?
Bicara soal dunia kerja, kita pasti sepakat bahwa karyawan adalah aset penting perusahaan.
Tapi bagaimana jadinya jika karyawan justru diperlakukan layaknya budak? Eksploitasi di tempat kerja jelas bukan hal yang bisa dianggap enteng.