nasional

8 Quick Wins Transisi Energi untuk Pertumbuhan Ekonomi Prabowo-Gibran yang Berkualitas dan Inklusif

Minggu, 15 September 2024 | 08:00 WIB
Delapan langkah transisi energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkualitas dan inklusif Prabowo-Gibran, menuju masa depan hijau

HUKAMANEWS - Dalam upaya mendukung visi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkualitas dan inklusif, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transisi Energi Berkeadilan memberikan delapan rekomendasi yang dikenal sebagai Quick Wins.

Rekomendasi ini disusun untuk diterapkan dalam 100 hari pertama masa pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan fokus pada transisi energi yang ramah lingkungan.

Salah satu tujuan utamanya adalah untuk menciptakan ekonomi hijau yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Cuaca Hari Ini untuk Kota-Kota Besar! BMKG Prediksi Cuaca Berawan Tebal di Banyak Wilayah Indonesia

1. Mengutamakan Energi Terbarukan

Koalisi Masyarakat Sipil menekankan pentingnya mengutamakan energi terbarukan dalam kebijakan energi, menggantikan energi baru seperti nuklir dan teknologi penangkapan karbon.

Energi terbarukan terbukti lebih efisien, ramah lingkungan, dan hemat biaya dibandingkan energi lain yang tinggi emisi.

Penggunaan energi terbarukan ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang lebih luas dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta, Minggu 15 September 2024: Cerah Berawan Tanpa Hujan

Transisi ini diproyeksikan menciptakan lebih dari satu juta pekerjaan hijau pada tahun 2050, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan ramah lingkungan.

Peralihan ke energi terbarukan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang bergantung pada sumber energi konvensional.

2. Pensiun Dini PLTU
Langkah berikutnya adalah

mempercepat pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang diatur dalam Perpres No. 112 Tahun 2022.

Pensiun dini PLTU dapat memberikan keuntungan ekonomi besar bagi Indonesia, termasuk peningkatan produk domestik bruto (PDB) hingga Rp82,6 triliun, berdasarkan penelitian terkait dampak ekonomi PLTU Cirebon-1, Pelabuhan Ratu, dan Suralaya.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Berani Lawan Kaesang, Sama-Sama Bukan Pejabat, Kenapa Saya Dipanggil KPK 2 Kali, Kaesang Gak!

Halaman:

Tags

Terkini