Apakah mungkin Chikita memang tidak ingin membesar-besarkan masalah ini, atau malah sedang menyusun strategi hukum untuk melawan balik?
Persahabatan dan Bisnis, Kombinasi yang Sulit?
Kisah ini menjadi refleksi menarik tentang bagaimana bisnis bisa merusak hubungan personal. Apalagi jika semua tidak diatur dengan jelas sejak awal.
Dalam kasus Chikita dan Shilda, tidak adanya perjanjian resmi dalam kerja sama bisnis mereka menjadi celah yang memicu konflik besar.
Sahabat jadi musuh? Memang terdengar klise, tapi kasus ini membuktikan bahwa skenario seperti ini sering terjadi di dunia nyata.
Ini juga menjadi pelajaran penting buat kita semua bahwa ketika menjalankan bisnis, bahkan dengan sahabat atau keluarga, selalu pastikan semuanya diatur secara profesional.
Jangan biarkan hubungan personal mengaburkan batasan-batasan profesionalisme.
Sekarang, nasib Chikita Meidy ada di tangan hukum. Jika tuduhan ini terbukti, ia bisa terancam hukuman yang tidak ringan, terutama jika Pasal 27 A Juncto Pasal 45 Ayat (4) UU ITE benar-benar ditegakkan.
Pasal ini mengatur tentang penyebaran konten yang merugikan reputasi seseorang melalui media elektronik, yang dapat berujung pada hukuman penjara.
Belum lagi, ditambah dengan beberapa pasal KUHP yang bisa menambah berat vonisnya.
Namun, kita belum bisa memastikan bagaimana akhir cerita ini. Bagaimana pun juga, kedua belah pihak punya hak untuk membela diri di pengadilan.
Mungkin saja Chikita memiliki bukti atau argumen yang bisa membebaskannya dari tuduhan.***