Salah satu tokoh kunci dalam kasus ini adalah Rossa Purbo Bekti, penyidik KPK yang awalnya sempat menghilang setelah Harun lolos dari penangkapan.
Dalam sebuah twist menarik, Rossa kini kembali memimpin penyelidikan kasus Harun.
Nawawi mengakui bahwa Rossa kini menjadi kepala satuan tugas (kasatgas) untuk menunjukkan keseriusan dalam mengejar Harun.
Baca Juga: Cara Merawat Anak Kucing Baru:, 6 Bulan Pertama yang Penting
Namun, apa artinya ini bagi nasib pencarian Harun? Nawawi sendiri mengakui bahwa ia secara rutin menelepon Rossa setiap minggu untuk memantau perkembangan.
"Hampir tiap minggu saya telpon dia. ‘Mas, bagaimana Mas, perkembangannya, Mas?’" kata Nawawi.
Meskipun upaya ini terdengar intens, hasil nyatanya masih jauh dari harapan. Harun tetap bebas berkeliaran, entah di mana.
Baca Juga: Tips Jitu Biar Kucing Nggak Pilih-pilih Makanan Lagi, Dijamin Lahap dan Sehat, Cobain Sekarang!
Kasus Harun Masiku bermula pada 8 Januari 2020, ketika tim KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) yang berhasil menangkap delapan orang terkait dugaan suap.
Di antara mereka, empat orang dinyatakan sebagai tersangka, termasuk Harun.
Harun diduga menyuap Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, dan Agustiani Tio Fridelina untuk memuluskan jalannya ke kursi DPR melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).
Namun, meskipun tim KPK berhasil menangkap sebagian besar pihak yang terlibat, Harun Masiku berhasil melarikan diri.
Lokasi terakhirnya terdeteksi di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan. Setelah itu, jejaknya hilang tanpa bekas.
Setelah empat tahun dalam pelarian, banyak pihak bertanya-tanya, apakah Harun Masiku masih di Indonesia? Ataukah dia sudah melarikan diri ke luar negeri?