HUKAMANEWS - Rabu 11 September 2024, Istana Negara menjadi saksi dari momen penting.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Irjen Pol. Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menggantikan Komjen Rycko Amelza Dahniel yang memasuki masa pensiun sejak Agustus 2024.
Pengangkatan ini jelas menandakan sebuah babak baru dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia, namun pertanyaannya adalah, apakah Eddy Hartono akan membawa perubahan besar atau sekadar meneruskan kebijakan lama?
Baca Juga: Galaxy S24 Ultra, Buat Kamu Jadi Fotografer Pro dalam Genggaman
Bagi sebagian besar masyarakat, nama Eddy Hartono mungkin terdengar asing.
Lahir dari Akademi Kepolisian pada tahun 1990, Eddy Hartono telah meniti karir panjang di bidang reserse, dunia yang penuh intrik dan tantangan.
Pengalaman panjangnya dalam penegakan hukum membuatnya dipercaya menduduki jabatan Direktur Penegakan Hukum Kedeputian Bidang Penindakan & Pembinaan Kemampuan BNPT sebelum akhirnya dipromosikan menjadi Kepala BNPT.
Baca Juga: Skuad Garuda Tahan Australia! Timnas Indonesia Bikin Tim Peringkat 24 FIFA Gigit Jari!
Eddy bukanlah sosok sembarangan. Dengan pangkat jenderal bintang dua, ia telah terlibat dalam berbagai operasi penting, khususnya di bidang penegakan hukum yang terkait dengan kejahatan berat, termasuk terorisme.
Dan kini, di usia yang matang, ia dihadapkan pada tugas besar: menjaga Indonesia dari ancaman terorisme yang tak pernah benar-benar hilang.
Pergantian kepala BNPT ini memang sudah diantisipasi sejak Rycko Amelza Dahniel memasuki masa pensiun.
Rycko, yang memegang kendali BNPT selama masa krusial, dikenal sebagai figur yang tangguh.
Selama masa kepemimpinannya, berbagai operasi besar dilakukan untuk meredam ancaman terorisme, baik yang bersifat lokal maupun yang memiliki koneksi internasional.
Namun, apakah kepemimpinan Eddy akan mampu menyamai atau bahkan melampaui prestasi pendahulunya? Tentu, publik berharap adanya angin segar.