HUKAMANEWS – Berita tentang potensi bencana gempa megathrust kembali menghantui masyarakat Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tiga kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo, kini berada dalam sorotan karena risiko bencana tsunami yang dapat mengancam jika gempa megathrust terjadi.
Simak informasi terbaru terkait ancaman tsunami akibat gempa Megathrust ini dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghadapi situasi tersebut.
Baca Juga: Lawan DBD, Dinkes DKI Jakarta Sebar Nyamuk Wolbachia yang Dimulai dari Jakarta Barat!
Ketiga kabupaten di DIY yang berada di pesisir selatan ini memang memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya tsunami jika gempa megathrust melanda.
Berdasarkan informasi dari Noviar Rahmad, Kepala Pelaksana BPBD DIY, wilayah Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo berpotensi mengalami dampak serius dari tsunami jika terjadi gempa megathrust.
"Tiga wilayah ini yang terdampak kalau seandainya terjadi tsunami. Kalau gempanya, semua wilayah pasti terdampak," jelas Noviar Rahmad pada Selasa (3/9/2024).
Belum lama ini, gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah barat daya Gunungkidul pada 26 Agustus lalu.
Dengan kedalaman sekitar 32 km, gempa ini menunjukkan potensi risiko yang tinggi.
Hasil identifikasi BPBD mencatat adanya kerusakan pada 107 rumah di seluruh DIY, dengan sebagian besar kerusakan terjadi di Kapanewon Semanu, Gunungkidul, diikuti oleh Bantul dan Kulon Progo.
Meski potensi bencana ini mengkhawatirkan, BPBD DIY bersama dengan BMKG dan berbagai pihak lainnya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Di sepanjang Pantai Glagah, Kabupaten Kulon Progo, misalnya, simulasi evakuasi dan pemasangan jalur evakuasi telah dilakukan pada 2023.
Demikian juga di pantai selatan Gunungkidul dan Bantul. Simulasi ini termasuk latihan evakuasi, penyiapan jalur evakuasi, dan titik kumpul serta tas bencana.