HUKAMANEWS – Dalam Pilkada 2024, nama Ono Surono Ketua DPD PDIP Jawa Barat menjadi sorotan utama setelah mengungkapkan bahwa keputusan PDIP untuk tidak mengusung Anies Baswedan dipengaruhi oleh kekuatan eksternal.
Menurut Ono Surono, Mulyono disebut sebagai salah satu pihak yang berperan besar dalam membatalkan pencalonan Anies Baswedan melalui PDIP.
Dengan situasi ini, Pilkada 2024 diwarnai oleh intrik politik yang melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Ono Surono dan Mulyono, yang semakin memanaskan persaingan di dalam PDIP.
Dalam keterangan pers yang diadakan di Bandung pada Jumat dini hari, Ono menjelaskan bahwa Anies Baswedan memang sempat menjadi salah satu calon yang dipertimbangkan secara serius oleh PDI Perjuangan.
“Anies ini memang menjadi opsi bagi PDI Perjuangan,” ungkap Ono.
Komunikasi intensif antara PDIP dan Anies dimulai sejak Rabu, 28 Agustus 2024, dan mencapai puncaknya pada Kamis sore.
Namun, proses tersebut dihadapkan pada tantangan besar yang akhirnya membatalkan rencana tersebut.
Baca Juga: Blak-blakan Inul Daratista Bongkar Tawaran Menjadi Anggota Dewan: Ijazah-ku SD Bisa Diatur!
Ono menambahkan bahwa tantangan yang dimaksud adalah kekuatan-kekuatan dari luar yang menolak pengusungan Anies.
“Kami menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDI Perjuangan,” ujarnya.
Ono Surono juga menjelaskan bahwa meskipun Anies Baswedan dinilai sebagai tokoh yang tepat untuk memimpin Jawa Barat, keputusan akhirnya tidak mendukung hal tersebut.
“Anies itu adalah sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan segala permasalahan di Jawa Barat,” lanjut Ono.
Baca Juga: Deretan Artis-Artis Tanah Air yang Maju dalam Pilkada 2024, Layakkah Mereka Jadi Pemimpin Daerah?
Sebagai alternatif, PDI Perjuangan memutuskan untuk mengusung pasangan Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja, yang merupakan kader internal partai.