Masyarakat di wilayah ini diimbau untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri, karena gempa dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan.
Pentingnya Mitigasi Bencana di Yogyakarta
Meskipun beberapa wilayah lain seperti Sleman tidak termasuk dalam daftar kecamatan rawan, tetap ada kemungkinan bahwa wilayah tersebut dapat terdampak oleh gempa megathrust.
Oleh karena itu, baik masyarakat maupun pemerintah setempat harus tetap menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang memadai.
Baca Juga: Mengupas Istilah Hukum: Apa Itu Acara Pemeriksaan Singkat?
Hal yang sama berlaku bagi Kota Yogyakarta, meskipun jaraknya cukup jauh dari Pantai Parangtritis di Bantul, yang berjarak sekitar 27 kilometer.
Tetap waspada dan siap siaga merupakan kunci utama untuk meminimalkan korban jiwa dan kerugian material ketika bencana terjadi.
BMKG terus mengingatkan masyarakat untuk tidak panik saat terjadi gempa, namun tetap waspada dan mengikuti prosedur keselamatan yang ada.
Salah satu langkah mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan menyiapkan rencana evakuasi yang jelas dan rutin melakukan simulasi bencana.
Masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait mengenai perkembangan situasi gempa dan potensi bencana lainnya.
Masyarakat Yogyakarta harus tetap siaga dan mempersiapkan diri secara matang, baik sebelum maupun sesudah terjadinya bencana.
Baca Juga: Pilkada DKI Jakarta, PDIP Pilih Usung Pramono Anung dan Rano Karno, Bagaimana Nasib Anies dan Ahok?
Dengan kesiapan yang baik, diharapkan dampak dari bencana gempa megathrust dapat diminimalisir.
Mari kita tingkatkan kewaspadaan dan saling bahu-membahu untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi di wilayah kita.***