Berdasarkan data dari BNPB yang diterima pada pukul 07.00 WIT, jumlah korban tewas akibat banjir bandang ini mencapai 13 orang, sementara 9 orang lainnya mengalami luka-luka.
Masih ada 6 orang yang dilaporkan hilang hingga saat ini. Kerusakan fisik yang ditimbulkan meliputi 25 rumah warga yang rusak berat serta 1 musala yang juga mengalami kerusakan.
"Peristiwa ini sangat mengejutkan dan memilukan. Kami berharap proses evakuasi dan bantuan kepada korban dapat dilakukan dengan cepat dan efektif," ungkap Muhari.
BNPB telah mengerahkan tim untuk membantu korban bencana dan memberikan bantuan darurat.
Baca Juga: WASPADA! 32 Negara Ini Terancam Gempa Megathrust, Termasuk Indonesia dari Pulau Jawa hingga Papua
Selain itu, mereka juga berkoordinasi dengan pemerintah lokal untuk memastikan bantuan dan dukungan yang diperlukan dapat segera diberikan kepada masyarakat terdampak.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lainnya dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang.
BNPB juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat dan memahami risiko yang ada di daerah masing-masing.
Banjir bandang yang melanda Kelurahan Rua di Ternate adalah contoh nyata dari dampak perubahan cuaca ekstrem dan kerusakan lingkungan.
BNPB telah mengidentifikasi beberapa penyebab utama bencana ini dan sedang melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko serupa di masa depan.
Dengan adanya upaya pemantauan dan evaluasi yang mendalam, diharapkan bencana seperti ini dapat diminimalisir dan masyarakat bisa lebih siap menghadapi tantangan yang ada.
Untuk informasi lebih lanjut dan update terkini mengenai situasi ini, tetap ikuti berita dari sumber terpercaya dan pastikan untuk mengikuti petunjuk dari pihak berwenang. ***