nasional

Bahlil Lahadalia Terpilih Jadi Ketum Golkar 2024-2029, Langkah Strategis atau Sekadar Formalitas?

Rabu, 21 Agustus 2024 | 14:30 WIB
Bahlil Lahadalia terpilih Ketua Umum Golkar 2024-2029. Apakah ini langkah strategis untuk partai atau hanya formalitas politik?

HUKAMANEWS - Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar baru-baru ini menetapkan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar untuk periode 2024-2029.

Keputusan ini diambil setelah mendapatkan dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat 1 dan 2 yang hadir, namun apakah langkah ini benar-benar menjawab tantangan yang dihadapi Partai Golkar?

Munas XI berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada hari Rabu.

Baca Juga: Apple Podcasts Meluncur di Web, Akses Lebih Mudah untuk Penggemar Siniar

Ketika Ketua Pimpinan Sidang Munas XI, Adies Kadir, mengajukan pertanyaan mengenai persetujuan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum, jawaban dari peserta Munas memang sepakat dan diwarnai tepuk tangan meriah.

Namun, patut dipertanyakan apakah dukungan penuh tersebut merupakan refleksi dari kekuatan atau sekadar formalitas belaka.

Bahlil Lahadalia menerima bendera Partai Golkar secara simbolis dari pimpinan sidang, yang seharusnya menjadi momen bersejarah.

Baca Juga: YouTube Perluas Kemitraan dengan Shopify untuk Dukung Layanan Belanja Online

Akan tetapi, momen tersebut juga menyiratkan sejumlah pertanyaan penting mengenai substansi kepemimpinan yang akan datang.

Visi dan Misi: Apakah Realistis?

Dalam penyampaian visi dan misinya, Bahlil Lahadalia menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Bahlil juga menegaskan akan membawa Partai Golkar ke arah yang lebih baik dan memberikan kesempatan kepada kader di daerah untuk terlibat dalam pengurusan pusat.

Baca Juga: Waspada Penipuan Calo CPNS 2024! Menpan RB Ingatkan Masyarakat Agar Tidak Tergoda dengan Janji 'Jalur Pintas' Jadi ASN

Namun, apakah visi tersebut realistis dan dapat diimplementasikan secara efektif?

Kita perlu menilai apakah dukungan terhadap pemerintah baru ini adalah langkah strategis yang tepat atau sekadar langkah politik untuk mendapatkan legitimasi dan dukungan dari pihak eksekutif.

Halaman:

Tags

Terkini