"Pembelian yang kita duga sianida itu, kita tetap menunggu hasil dari tim forensik," ujar AKBP Tri Suhartanto pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
"Jangan sampai iya dia beli, tetapi ternyata tidak ada dalam kandungan (di kerangka)," tambahnya, menjelaskan bahwa hasil laboratorium forensik akan memberikan kepastian lebih lanjut.
Pentingnya Waktu dalam Proses Penyelidikan
Kapolres Cimahi juga meminta publik untuk bersabar menunggu hasil dari berbagai aspek pemeriksaan yang sedang dilakukan, termasuk dari segi forensik, psikologi forensik, dan laboratorium forensik (Labfor).
Baca Juga: Blak-Blakan Jusuf Hamka: Ketum Golkar Diincar 'Orang Powerful', Saya Takut Terzolimi
Menurutnya, penyidik membutuhkan waktu untuk mengumpulkan semua data yang diperlukan sebelum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian Iguh Indah Hayati dan Elia Imanuel Putra.
"Jadi kami memohon waktu, nanti secara komprehensif, dari segi forensik, psikologi forensik, Labfor, apabila kita sudah menemukan hasilnya, nanti kita akan simpulkan," jelasnya.
Kasus yang Memicu Spekulasi
Kasus ini tidak hanya menarik perhatian media, tetapi juga memicu spekulasi di kalangan masyarakat. Beberapa orang bertanya-tanya tentang motivasi di balik pembelian racun sianida tersebut.
Apakah itu dilakukan oleh korban sendiri atau ada faktor lain yang bermain? Polisi saat ini tengah berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan ini melalui penyelidikan yang cermat dan menyeluruh.
Selain itu, spekulasi tentang hubungan antara pembelian sianida pada tahun 2018 dan waktu kematian juga menjadi salah satu fokus investigasi.
Apakah racun tersebut benar-benar digunakan pada saat kejadian, atau ada alasan lain mengapa sianida dipesan dan disimpan oleh korban?
Pertanyaan-pertanyaan ini akan terjawab seiring dengan hasil dari tim forensik yang kini masih dalam proses analisis.
Baca Juga: Hari Ini, Jusuf Hamka Resmi Mundur dari Partai Golkar dengan 4 Alasan