HUKAMANEWS – Partai Golkar, salah satu partai politik terbesar di Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto, tiba-tiba mengumumkan pengunduran diri.
Langkah mengejutkan Airlangga Hartarto ini memicu spekulasi tentang siapa yang akan menggantikannya, serta munculnya isu 'kudeta halus' di internal partai berlambang pohon beringin.
Airlangga Hartarto, yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak Desember 2017, seharusnya mengakhiri masa jabatannya pada akhir tahun ini. Namun, pengunduran dirinya yang diumumkan lebih cepat, yakni pada Minggu (11/8/2024), menimbulkan berbagai spekulasi bahwa dirinya mundur karena tekanan.
Baca Juga: Refleksi 79 Tahun Kemerdekaan, Jalan Menuju Indonesia Maju, Bangkit, dan Mandiri
Meski demikian, dalam pernyataan resminya, Airlangga menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk menjaga keutuhan partai dan stabilitas pemerintahan yang akan datang.
Setelah pengumuman tersebut, perbincangan mengenai siapa yang akan menggantikan Airlangga langsung menyeruak. Beberapa nama mulai disebut-sebut, termasuk Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi, yang digadang-gadang akan mengisi posisi tersebut. Nama Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, juga mencuat, terlebih dengan beredarnya flyer yang menyebutnya sebagai calon Ketua Umum Golkar.
Sebelum keputusan resmi diambil dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang dipercepat pada akhir Agustus ini, posisi Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Partai Golkar akan dipegang oleh Agus Gumiwang Kartasasmita.
Jokowi Masuk Golkar?
Isu yang tak kalah menarik adalah kabar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bergabung dengan Partai Golkar dan didapuk menjadi Ketua Dewan Pembina. Sumber internal partai mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari skenario Istana untuk memastikan Jokowi tetap memiliki kontrol dalam pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang.
“Untuk memastikan dia masih bisa mengontrol pemerintahan Prabowo – Gibran, dia harus mempunyai partai besar. Golkar adalah pilihan paling rasional,” ungkap seorang sumber yang tak bersedia disebutkan namanya, melansir Infobanknews.com.
Meski demikian, kabar ini belum mendapat konfirmasi resmi dari Istana. Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Staf Khusus Presiden hingga kini belum memberikan tanggapan.
Baca Juga: Terbongkar! Skandal Video Viral Audrey Davis, Pelaku Jual Konten Nakal Lewat Telegram!
Kudeta Halus atau Kepemimpinan yang Gagal?