nasional

Terbongkar! Skandal Video Viral Audrey Davis, Pelaku Jual Konten Nakal Lewat Telegram!

Minggu, 11 Agustus 2024 | 15:08 WIB
Skandal video viral Audrey Davis tersebar lewat Telegram. Pelaku jual konten asusila dengan harga terjangkau!

HUKAMANEWS – Kasus penyebaran video asusila Audrey Davis yang mencuat beberapa bulan terakhir, kini mulai menemui titik terang.

Penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian berhasil mengungkap bagaimana video tersebut pertama kali tersebar dan motif di balik tindakan tersebut.

HukamaNews.com akan membahas secara mendetail mengenai kronologi, pelaku, dan dampak dari penyebaran video ini.

Baca Juga: Kenapa Harus Ke Stasiun Cikarang, Untuk Akses Antar Kota Maupun Jarak Jauh

Modus Operandi Penyebaran Video Asusila

Kasus ini pertama kali terungkap ketika polisi berhasil melacak channel Telegram bernama 'AUDREY DAVIS VIRAL'.

Channel ini diketahui memiliki lebih dari 200 ribu pelanggan, yang semuanya tertarik dengan konten asusila yang ditawarkan oleh seorang mahasiswa berinisial MRS.

Ade Safri, salah satu penyidik yang terlibat dalam kasus ini, menyebutkan bahwa MRS menawarkan preview dari 62 video asusila melalui sebuah link terabox.com.

Baca Juga: Usai Viral Video Asusila, Hard Gumay Ramal, Audrey Davis Bakal Cemerlang di Dunia Entertainment dan Musik, Intip Yuk Ramalan Lainnya!

MRS diketahui tidak hanya sekadar menyebarkan video, tetapi juga menjadikannya sebagai ladang bisnis dengan menawarkan dua paket berlangganan.

Paket pertama, yang disebut paket VIP, dijual dengan harga Rp 35.000, sementara paket VVIP dihargai Rp 100.000.

Dengan tarif tersebut, pelanggan bisa mengakses konten-konten video asusila yang diunggah oleh MRS.

Baca Juga: Info BMKG: Cuaca Hari Minggu Ini, Termasuk Bandung dan Jakarta, Langit Berawan Hingga Hujan di Kota-Kota Besar

“Motif tersangka dalam menawarkan, menjual, mentransmisikan, dan menyebarkan konten file bermuatan asusila ini adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi,” jelas Ade Safri dalam konferensi pers.

 

Halaman:

Tags

Terkini