HUKAMANEWS - Irjen Pol. (Purn) Ike Edwin, salah satu calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), baru-baru ini mengungkapkan pandangannya mengenai peran strategis KPK dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dalam sesi jumpa pers yang digelar di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (31/7/2024), Ike Edwin menegaskan bahwa KPK harus menjadi "raja" dalam penanganan korupsi.
“KPK harus luar biasa. Penegak hukum yang luar biasa. KPK itu seharusnya polisinya korupsi atau rajanya penanganan korupsi,” ujar Ike Edwin dengan penuh semangat.
Menurutnya, peran KPK harus lebih dari sekadar lembaga penegak hukum biasa.
KPK harus menjadi entitas yang mampu mengawasi pemerintah dan lembaga publik dengan efektif untuk mencegah tindak korupsi dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya integritas.
Ike Edwin menilai bahwa KPK memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan negara ini kaya dan makmur.
“Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk menjadi negara yang makmur, dan KPK harus memainkan peran kunci dalam mencapai itu,” tambahnya.
Sebagai calon pimpinan KPK, Ike Edwin membawa pengalaman yang luas dalam pemberantasan korupsi.
Selama menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri pada tahun 2010, Ike Edwin berhasil mengungkap berbagai kasus besar, termasuk kasus korupsi pajak yang melibatkan Gayus Tambunan.
Baca Juga: Dorong Eco Travel, 8 Stasiun Jakarta Punya Fasilitas Air Siap Minum Untuk Penumpang
Keberhasilannya dalam menangani sekitar 1600 kasus korupsi dalam setahun menunjukkan dedikasinya dalam memerangi tindak pidana korupsi.
Ike Edwin tidak hanya dikenal karena kemampuannya dalam penegakan hukum, tetapi juga karena pendekatan langsungnya kepada masyarakat.
Ia memegang rekor MURI sebagai Kapolda yang melayani keluhan masyarakat secara langsung di luar kantor polisi selama 12 jam secara berkesinambungan.