HUKAMANEWS - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa Menteri Sosial Tri Rismaharini berada di urutan kedua dalam survei Litbang Kompas terkait Pilkada Jawa Timur.
Menurut Hasto, posisi tersebut dikarenakan Risma belum melakukan safari politik yang intensif.
Partai berlambang banteng moncong putih tersebut saat ini masih dalam proses menjaring sosok yang layak untuk diusung dalam Pilkada Jatim.
"Ibu Risma itu nomor dua (karena) belum bergerak. Sama dengan survei Pak Andika di Jawa Tengah yang juga belum bergerak. Artinya, mereka-mereka itu mengandung harapan dari rakyat," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu.
Hasto meyakini bahwa elektabilitas Risma mengandung harapan dari rakyat Jawa Timur.
"Ibu Mega sudah menugaskan salah satu fungsionaris DPP, Pak Said Abdullah dan Pak Pramono Anung, untuk membantu proses konsolidasi di Jawa Timur," tambahnya.
Baca Juga: Diduga Terlibat Skandal Pelecehan Seksual di UMS, Dua Dosen Diberhentikan
Selain Risma, PDIP juga tengah mempersiapkan nama-nama lain untuk Pilkada Bali.
Beberapa kandidat yang telah disebutkan adalah Wayan Koster dan Giri Prasta.
"Di Bali, dalam pemilu kemarin di tingkat kabupaten/kota, kursi kami bertambah 14, sehingga ini menunjukkan kepercayaan rakyat. Nah, terhadap siapa yang dicalonkan, kan muncul ada nama Pak Koster, Pak Giri, dan beberapa kepala daerah dari PDIP," ungkap Hasto.
Menurut data yang dirilis Litbang Kompas pada Jumat (19/7), elektabilitas Khofifah Indar Parawansa berada di posisi pertama dengan 26,8 persen.
Tri Rismaharini mengikuti di posisi kedua dengan 13,6 persen, sementara Emil Dardak berada di posisi ketiga dengan 3,8 persen.
Khofifah dan Emil Dardak akan kembali berduet di Pilkada Jatim 2024 setelah lima tahun bersama-sama memimpin provinsi tersebut.