Kolaborasi antar petugas dan masyarakat menjadi kunci dalam kesuksesan proses ini.
Bahrul menegaskan bahwa kerjasama yang baik akan mempermudah setiap tahapan yang harus dilalui.
"Buruh kolaborasi dalam menyukseskan tahapan ini," imbuhnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam proses coklit adalah minimnya akses internet di pulau-pulau penyangga.
Petugas Pantarlih harus mendata secara manual terlebih dahulu, kemudian mencari lokasi dengan sinyal internet yang bagus untuk menginput data ke dalam sistem e-coklit.
"Mereka mendata secara manual terlebih dahulu, kemudian petugas akan mencari lokasi yang memiliki sinyal yang bagus untuk menginput data ke dalam e-coklit," jelas Bahrul.
Proses coklit yang berlangsung lancar di Kabupaten Natuna menjadi salah satu indikasi positif menuju pemilu yang sukses dan tertib.
Partisipasi aktif masyarakat serta dedikasi para petugas di lapangan menjadi pilar utama dalam memastikan bahwa setiap tahapan pemilu berjalan sesuai dengan rencana.
Baca Juga: PDIP Prioritaskan Kader, PKS Usung Anies-Shohibul, Persaingan Seru Menuju Pilkada Jakarta 2024!
KPU Kabupaten Natuna optimis bahwa dengan semangat kebersamaan dan kerjasama yang baik, proses pemutakhiran data pemilih dapat diselesaikan tepat waktu dan akurat.
Dalam menghadapi tantangan seperti kendala internet, kreativitas dan inovasi dari para petugas sangat diperlukan.
Penemuan solusi-solusi praktis di lapangan menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong-royong masih menjadi kekuatan utama dalam masyarakat Indonesia.
Pemutakhiran data pemilih adalah tahapan penting yang tidak hanya memastikan validitas data pemilih tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilu.