HUKAMANEWS - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Setiap tahunnya, ribuan orang terinfeksi oleh penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya untuk menemukan solusi efektif guna menekan penyebaran DBD di berbagai wilayah di Indonesia.
Salah satu upaya terbaru yang tengah digalakkan adalah uji coba nyamuk Wolbachia.
Nyamuk Wolbachia merupakan inovasi terbaru dalam pengendalian vektor penyakit.
Bakteri Wolbachia yang diinfeksikan ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti mampu menghentikan penyebaran virus dengue.
Dengan demikian, nyamuk yang membawa bakteri ini tidak dapat menularkan virus dengue saat menggigit manusia.
Dalam upaya menekan penyebaran DBD, Kemenkes menargetkan sekitar 230 kabupaten dan kota untuk melakukan uji coba penerapan nyamuk Wolbachia.
Hingga saat ini, lima kota yang telah menjadi lokasi uji coba adalah Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang.
Baca Juga: Sembilan Tersangka Judi Online di Semarang , Raih Omzet Hingga 15 Milyar Rupiah
Kelima kota ini dipilih karena tingginya angka kasus DBD yang tercatat setiap tahunnya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, dr. Imram Pambudi, menjelaskan bahwa target Kemenkes adalah dalam lima tahun ke depan paling tidak ada sekitar 230 kabupaten/kota yang dapat melaksanakan uji coba nyamuk Wolbachia.
"Itu daerah-daerah yang tinggi terhadap kasus dengue," katanya.
Untuk Kota Batam, Kepulauan Riau, belum diperlukan uji coba pelepasan nyamuk ber-Wolbachia karena terjadi anomali kasus DBD.
Baca Juga: 5 Provinsi dengan Pemain Judi Online Terbanyak di Indonesia, Daerah Mana yang Paling 'Merajalela'?