Melalui laporan Ericsson ConsumerLab, sekitar 80 persen responden mempercayai bahwa setiap orang akan memiliki asisten digital pribadi yang mampu menyajikan saran terkait kebutuhan belanja konsumen.
Teknologi AI akan memberikan berbagai pertimbangan rasional terhadap keputusan belanja yang paling menguntungkan.
Sementara menurut survei Ipsos Consumer Tracker, para konsumen kini juga mengharapkan bahwa peranan teknologi AI nantinya akan berfokus untuk memberikan asistensi dan panduan dalam proses pembelian.
Sebagian dari responden bahkan menginginkan asistensi AI yang akan membantu membandingkan satu produk dengan produk lainnya sesuai dengan kebutuhan dan biaya yang dapat dikeluarkan oleh konsumen.
Baca Juga: Sentuhan Estetika Leica Lux di iPhone, Aplikasi Kamera yang Memukau
Kloningan AI
Berbagai cerita film sci-fi yang menggambarkan bagaimana kloningan AI akan mendampingi kehidupan manusia di dunia nyata.
Ada sekitar 68 persen responden yang percaya bahwa produksi kloning AI akan menjadi bagian dari tren AI di masa depan.
Dengan begitu, berbagai aktivitas kehidupan manusia tentunya akan didampingi oleh kloningan AI yang akan berdampak besar terhadap kebiasaan manusia nantinya.
Menariknya lagi, sekitar separuh responden juga percaya bahwa AI di masa depan akan sering digunakan untuk mensimulasikan berbagai perencanaan hidup manusia yang sifatnya krusial, seperti pernikahan.
Hal ini tentunya tidak mustahil jika mengingat perkembangan teknologi AI terkini yang mampu menciptakan kloningan suara, foto, hingga video manusia dengan kualitas yang terbilang cukup realistis.
Baca Juga: 5 Tips Merawat AC Biar Tetap Dingin dan Sejuk, Praktis dan Efektif untuk Rumah Kamu!
Pengasuhan Anak
Siapa yang menyangka kalau perkembangan teknologi AI di masa depan juga akan berdampak terhadap pengasuhan anak.
Hal inilah yang menjadi salah satu prediksi tren AI pada 2030-an yang turut diungkapkan dalam laporan survei Ericsson ConsumerLab.