HUKAMANEWS - Partai Golkar mengirimkan dua surat penugasan penting kepada Ridwan Kamil atau yang lebih akrab dikenal sebagai RK, untuk bersiap maju sebagai calon gubernur baik di Jakarta maupun Jawa Barat.
Namun, hingga saat ini, keputusan final dari Golkar mengenai posisi RK dalam Pilgub masih ditunggu.
Menurut Lili Romli, seorang Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, saat ini Ridwan Kamil tidak memiliki pesaing yang sepadan jika memutuskan maju di Pilgub Jabar.
"RK memiliki basis massa yang kuat sebagai mantan Gubernur Jabar," ungkapnya dalam wawancara di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Baca Juga: Inilah Sejumlah Alasan Speaker TV Rusak yang Perlu Kamu Tahu, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Menurut Lili, perbandingan antara potensi RK di Jabar dan Jakarta menunjukkan bahwa di Jakarta, RK akan menghadapi persaingan ketat dengan Anies Baswedan, yang saat ini menduduki posisi tertinggi dalam hasil survei.
Di mata warga Jakarta, baik Ridwan Kamil maupun Anies Baswedan dinilai sebagai pemimpin yang mampu berhasil dalam membangun daerahnya masing-masing.
Namun, untuk Jakarta, posisi RK sebagai pesaing kuat terhadap Anies Baswedan membutuhkan strategi politik yang matang dan kerja keras.
Ahmad Khoirul Umam, seorang pengamat politik dari Universitas Paramadina, menambahkan bahwa keuntungan paling besar dari potensi kandidatur RK di Pilgub Jakarta akan dirasakan oleh partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Partai-partai seperti Gerindra, PAN, dan lainnya dalam KIM akan mendukung RK untuk mengimbangi kepopuleran Anies Baswedan," jelasnya.
Namun, keputusan Golkar untuk memilih antara Pilgub Jakarta atau mempertahankan posisi RK di Jabar masih dalam proses perhitungan.
Hal ini disebabkan oleh potensi kevakuman politik di Jabar jika RK memilih untuk berkompetisi di Jakarta.
PAN, salah satu partai yang dapat diuntungkan dari keputusan ini, memiliki Bima Arya yang memerlukan ruang lebih besar dalam kontestasi politik di Bogor.