"Pilkada Jakarta selalu menarik karena menjadi barometer politik nasional. Keputusan PDIP bisa mempengaruhi banyak hal, termasuk dukungan dari partai-partai lain," tambahnya.
Menurut Arifki, PDIP harus memenangkan Pilkada Jakarta jika ingin benar-benar menjadi oposisi yang kuat bagi pemerintahan Prabowo-Gibran di masa mendatang.
Oleh karena itu, pilihan calon gubernur ini sangat krusial dan tidak boleh salah langkah.
PDIP perlu mempertimbangkan dengan matang siapa yang lebih mampu membawa kemenangan di Jakarta dan menguatkan posisi oposisi mereka.
"Jika PDIP beroposisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, mereka harus memenangkan Jakarta. Mereka sudah punya figur yang kuat, namun jika salah memilih antara Anies dan Ahok, itu bisa merugikan mereka," pungkas Arifki.
Daftar Potensi Kandidat Pilkada Jakarta 2024
1. Anies Baswedan: Mantan Gubernur DKI Jakarta yang dikenal sebagai figur oposisi terhadap pemerintahan Jokowi dan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Aplikasi Temu: Si Pendatang Baru yang Mengancam Dominasi UMKM Lokal?
2. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok): Mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menunjukkan minat untuk kembali bertarung di Pilkada Jakarta.
3. Ridwan Kamil: Gubernur Jawa Barat yang juga memiliki pengaruh kuat di kancah politik nasional.
Strategi PDIP dalam Pilkada Jakarta 2024
1. Mengukur Elektabilitas: PDIP harus melakukan survei internal untuk mengukur popularitas dan elektabilitas Anies dan Ahok.
Baca Juga: Viral Akun TikTok Chairul Tanjung Bagi-Bagi Hadiah, Benarkah atau Hanya Akun Palsu? Simak di Sini!
2. Koalisi Strategis: Menjalin koalisi dengan partai-partai lain yang memiliki visi dan misi yang sejalan untuk memperkuat peluang kemenangan.