Menghindari Perpecahan dalam Umat
Buya Yahya menekankan bahwa perbedaan pandangan yang dipertontonkan di muka umum bisa menimbulkan perpecahan.
Ia mengingatkan bahwa tujuan dari menyampaikan kebenaran seharusnya adalah menciptakan kedamaian, bukan permusuhan.
"Innalillahi, kami lihat akhir-akhir ini memang terjadi perbedaan yang semua satu rumah akrab gara-gara pemikiran seseorang menjadi terpecah jadi dua pemikiran," ungkap Buya Yahya.
Menurutnya, menyampaikan kebenaran dengan cara yang baik dan bijak akan membawa keindahan, bukan konflik.
"Kebenaran akan membawa keindahan kok apa pun itu," tambahnya.
Buya Yahya juga menekankan pentingnya bertanggung jawab atas pernyataan yang bisa menyebabkan perpecahan di kalangan umat.
"Sekarang ada umat Islam terbelah-belah, sekarang kalangan kita Ahli Sunnah Wal Jamaah yang katanya yang mengikuti asy'ariah terbelah-belah, lucu, bertanggung jawablah Anda yang buat perpecahan, ingat di hadapan Allah," tuturnya.
Baca Juga: Siap Kirim Bantuan! TNI AD Bersiap Kirim Pasukan untuk Misi Perdamaian di Gaza
Perseteruan antara Habib Bahar bin Smith dan Rhoma Irama bermula dari pernyataan Rhoma Irama di sebuah podcast bersama KH Anas Kurdi.
Dalam podcast tersebut, Rhoma Irama mengungkapkan pandangannya mengenai nasab Ba'alawi dan mengkritik beberapa habib yang dianggapnya memberikan doktrin yang salah tentang masuknya keturunan Rasulullah SAW ke surga meskipun berbuat maksiat.
"Rhoma Irama pun mencurigakan terhadap mereka yang sudah mengaku keturunan Ba'alawi tetapi tidak mencerminkan sebagai keturunan Rasulullah SAW," kata Rhoma Irama.
Pernyataan ini memicu reaksi keras dari Habib Bahar bin Smith, yang merasa tersinggung dan menuduh Rhoma Irama menyebarkan fitnah.