HUKAMANEWS - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggarap rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang telah diinokulasi dengan bakteri wolbachia di wilayah Jakarta Barat.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi pukulan telak bagi penanggulangan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terus menghantui ibu kota.
Menurut Kepala Dinas DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, pelepasan nyamuk wolbachia pertama kali akan dilakukan di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
"Saat ini, belum kami mulai, masih persiapan. Apabila semuanya siap, termasuk masyarakat, baru kami akan melepaskan nyamuknya," kata Ani Ruspitawati.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya serius pemerintah dalam menanggulangi kasus DBD yang terus mengkhawatirkan di Jakarta.
Data mencatat bahwa pada Mei 2024 saja, terdapat 2.900 kasus DBD di Jakarta, angka yang sangat mengkhawatirkan.
Jakarta menjadi salah satu dari lima kota yang menjadi sasaran program pengendalian DBD melalui pelepasan nyamuk wolbachia, sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
"Sudah mulai dilakukan di Bandung, Kupang, Bontang, Jakarta, dan satu lagi di Semarang," ucap Budi Gunadi Sadikin.
Melansir laman resmi Kemenkes, teknologi wolbachia menjadi bagian integral dari strategi pengendalian demam berdarah di Indonesia.
Konsepnya sederhana: bakteri wolbachia yang diinokulasi ke dalam nyamuk Aedes aegypti dapat mengurangi atau bahkan mematikan virus dengue dalam tubuh nyamuk tersebut.
Ketika nyamuk jantan yang mengandung wolbachia bertelur dengan nyamuk betina, maka keturunan nyamuk yang dihasilkan juga akan membawa bakteri wolbachia ini.
Namun, rencana ini juga mendapat penolakan dari sebagian pihak.
Baca Juga: MK Putuskan Pileg DPD Sumbar Diulang, Irman Gusman Kembali Berpeluang