- Juli dan Agustus: Puncak musim kemarau 2024.
- Agustus: Curah hujan sangat rendah di wilayah Lampung, Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Sulawesi Selatan dan Tenggara.
- September: Curah hujan sangat rendah masih berpeluang terjadi di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur.
- Oktober: Curah hujan sangat rendah di sebagian Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Timur.
Antisipasi dan Mitigasi
BMKG melalui Deputi Bidang Klimatologi, Ardhasena Sopaheluwakan, menegaskan bahwa beberapa daerah perlu mendapat perhatian khusus untuk mitigasi dan antisipasi dampak kekeringan.
Daerah-daerah tersebut meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Pulau Sulawesi, dan sebagian Maluku serta Papua.
Di Pulau Jawa, BMKG bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta TNI Angkatan Udara untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Baca Juga: Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri, Ada Apa?
Operasi ini bertujuan mengoptimalkan pertumbuhan awan hujan pada periode transisi sebelum memasuki puncak kemarau.
Operasi Modifikasi Cuaca
OMC yang dilakukan oleh BMKG dan pihak terkait akan menargetkan 35 waduk di Pulau Jawa untuk mengamankan pasokan air.
Operasi ini dimulai pada 30 Mei dan berlangsung hingga 10 Juni 2024.
Waduk-waduk tersebut dibagi ke dalam empat area posko di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya.