HUKAMANEWS - Memasuki pertengahan tahun 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat Indonesia untuk bersiap menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan meluas ke berbagai wilayah pada bulan Juni.
Meski tahun ini tidak akan diiringi fenomena El Nino, BMKG mengingatkan adanya ancaman kemarau berkepanjangan yang dapat berdampak serius seperti kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan.
BMKG melalui Kepala Dwikorita Karnawati telah melaporkan kondisi ini kepada Presiden Joko Widodo agar pemerintah segera mengambil langkah antisipatif.
Beberapa titik panas sudah mulai terpantau, terutama di daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, menunjukkan bahwa risiko kemarau berkepanjangan harus diwaspadai.
La Nina Tidak Banyak Membantu
Indeks El Nino yang melemah sebenarnya membuka peluang bagi peningkatan curah hujan melalui fenomena La Nina.
Namun, BMKG memperkirakan fase La Nina yang akan berlangsung dari bulan September hingga akhir tahun 2024 tidak akan cukup kuat untuk mengatasi kemarau yang akan melanda Indonesia.
Akibatnya, musim kemarau tetap akan mendominasi beberapa wilayah di Indonesia, terutama di bagian selatan Khatulistiwa.
Analisis Musim Kemarau 2024
Berdasarkan laporan "Prediksi Musim Kemarau Tahun 2024 di Indonesia" dari BMKG, terdapat 167 zona musim (ZOM) yang akan mengalami musim kemarau pada bulan Juni, setara dengan 23,89% dari total wilayah Indonesia.
Berikut rincian keadaan musim kemarau berdasarkan bulan:
- Juni: Musim kemarau mulai menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Momen Bersejarah Prabowo dan Zelenskyy Berbincang soal Keamanan dan Bantuan Kemanusiaan