HUKAMANEWS - Kejadian meresahkan kembali terjadi di lingkungan Kejaksaan Agung (Kejagung).
Baru-baru ini, menyusul insiden konvoi Densus 88 yang membuntuti Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), running text atau LED display di pintu masuk Kejagung diretas pada Sabtu (25/5/2024) malam.
Pesan yang terpampang di LED Display Kejagung tersebut bertuliskan "Maaf Aku Hack", menimbulkan pertanyaan tentang motif dan pelaku di balik aksi ini.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, I Ketut Sumedana, membenarkan terjadinya peretasan tersebut. Ia menyatakan bahwa pihak Kejagung masih belum mengetahui siapa dalang di balik aksi peretasan ini.
Meski demikian, lanjut Ketut, kasus peretasan LED Display dan CCTV Kejagung bukanlah hal baru. Menurutnya, perangkat-perangkat tersebut memang mudah diretas dan pihak keamanan telah sering mengingatkan untuk mematikannya.
Ketut menegaskan bahwa peretasan ini tidak memiliki kaitan dengan insiden konvoi Densus 88 sebelumnya.
Baca Juga: Elite Toksik dan Badut Politik Pasca Pilpres 2024: Drama Koalisi dan Pragmatisme Kekuasaan
Ketut juga meyakini bahwa peretasan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan insiden sebelumnya, di mana Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAMPidsus) Kejagung dibuntuti oleh oknum anggota Brimob Polri berpangkat Bripda Iqbal Mustofa beberapa hari lalu.
"Tidak ada kaitannya itu. Kita tidak merasa diteror kok, tidak ada itu," katanya.
Ketut mengatakan bahwa Kejagung tidak gentar dan akan tetap menjalankan tugasnya seperti biasa, termasuk dalam menangani berbagai perkara.
Baca Juga: Polda Jabar Bantah Tahanan Kasus Vina Cirebon Disiksa Polisi, Dirkrimum: Disiksa Sesama Tahanan
"Kalau penegak hukum takut, kan jadi tidak jalan penegakan hukumnya," ujarnya.