Dengan bukti CCTV yang kuat tersebut, Tim Gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama dengan Satreskrim Polres Metro Bekasi dan beberapa unit terkait lainnya bergerak cepat.
Mereka melakukan serangkaian penyelidikan yang berujung pada penangkapan AARN di Palembang.
Pelaku tidak memberikan perlawanan ketika ditangkap dan langsung dibawa ke Jakarta untuk proses hukum lebih lanjut.
Baca Juga: Pasang 1.214 CCTV, Polda Bali Siap Amankan World Water Forum ke-10, Keamanan Tanpa Kompromi!
Sementara proses hukum terus berlangsung, banyak spekulasi mengenai motif di balik kejahatan ini.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa mungkin ada kisah pribadi yang rumit di antara AARN dan Rini, namun polisi belum memberikan konfirmasi resmi.
Apa pun motifnya, kejahatan brutal semacam ini telah meninggalkan luka dalam bagi keluarga korban dan komunitas sekitar.
Media sosial dipenuhi dengan tuntutan keras agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
Kasus ini juga memicu diskusi luas tentang keamanan wanita dan pentingnya pengawasan yang lebih ketat di tempat-tempat umum seperti hotel.
Dengan pelaku sudah di tangan hukum, masyarakat mengharapkan proses pengadilan yang cepat dan transparan.
Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja keras untuk memastikan keadilan bagi Rini.
Pengadilan nantinya diharapkan tidak hanya menghukum pelaku tapi juga memberikan pelajaran penting tentang hukum dan hak asasi manusia.
Kasus pembunuhan Rini, wanita dalam koper, ini adalah pengingat tragis tentang kekerasan yang masih terjadi di tengah masyarakat.