Penghapusan akun oleh Sandra Dewi juga membuka diskusi baru tentang bagaimana publik figur menggunakan media sosial.
Dalam era digital saat ini, batasan antara kehidupan pribadi dan publik semakin tipis. Kasus ini memberikan contoh bahwa kadang kala, privasi menjadi lebih penting daripada popularitas atau keterbukaan di media sosial.
Menurut Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, penghapusan akun media sosial Sandra Dewi tidak memiliki hubungan langsung dengan penyelidikan yang dilakukan oleh kejaksaan.
Baca Juga: Siaga Maksimal! 7.783 Personel Amankan Putusan MK Pilpres 2024, Simak Info Lengkapnya!
Ini menunjukkan bahwa keputusan Sandra mungkin lebih didorong oleh keinginan untuk menjaga privasi daripada respon terhadap tindakan hukum yang sedang berlangsung.
Kehidupan Pribadi Sandra Dewi Pasca Kasus
Dampak jangka panjang dari keputusan ini pada karir dan kehidupan pribadi Sandra tentunya masih belum bisa diprediksi sepenuhnya.
Namun, langkah mundur dari media sosial ini bisa jadi adalah awal dari perubahan besar dalam cara dia berinteraksi dengan publik dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Mengapa Selebriti Memilih Privasi?
Alasan seorang selebriti seperti Sandra Dewi memilih untuk menghapus keberadaannya dari media sosial bisa sangat kompleks.
Kadang, ini adalah upaya untuk mengontrol narasi yang berkembang di publik dan melindungi privasi keluarga.
Di lain waktu, ini bisa jadi merupakan strategi untuk mengurangi tekanan dan stres yang muncul dari eksposur yang konstan.
Sebagai publik figur, setiap tindakan yang mereka ambil sering kali diperhatikan dan dianalisis oleh banyak pihak.