HUKAMANEWS - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa meskipun telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan 12 orang meninggal di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, penerapan sistem contraflow masih dinilai penting.
Dalam peninjauan arus mudik lebaran 2024, Sigit menegaskan perlunya evaluasi terhadap sistem tersebut.
Dalam rapat evaluasi, Kapolri Sigit menjelaskan pentingnya penempatan titik-titik contraflow yang sesuai guna memastikan kelancaran lalu lintas.
Meskipun demikian, kesadaran individu dalam berkendara juga menjadi hal yang tak kalah penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.
"Kesadaran masyarakat saat mengemudi untuk memperhatikan kondisi diri menjadi hal yang sangat penting," ujar Sigit.
Penerapan contraflow, menurut Jenderal Polisi bintang empat itu, membutuhkan pengaturan yang cermat terhadap kendaraan yang masuk jalur ataupun yang menuju rest area.
Apabila rest area yang dilintasi sudah penuh, pengemudi akan diarahkan ke jalur arteri untuk mencari tempat beristirahat yang lebih aman.
"Pada saat pemberlakuan contraflow, kendaraan yang masuk jalur maupun yang menuju rest area akan diatur secara terarah," jelas Sigit.
Terkait evaluasi sistem contraflow, Kapolri menegaskan bahwa semua data, termasuk rekaman dari dashcam kendaraan lain dan CCTV, akan dimanfaatkan sepenuhnya.
Hal ini dilakukan untuk melakukan perbaikan yang dibutuhkan guna memastikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas ke depannya.
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan juga menambahkan bahwa penerapan contraflow di sepanjang KM 47-KM 70 dianggap perlu karena jarak yang relatif pendek, yakni hanya 22 km.
Hal ini berbeda dengan penerapan sistem one way (satu arah) yang telah dilakukan sebelumnya pada tahun 2023.