HUKAMANEWS - Di tengah hangatnya dinamika politik pasca-Pemilu 2024, suasana kebersamaan dan saling menghargai menjadi pesan yang terus disuarakan oleh berbagai pihak.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahjanto, tidak lelah mengingatkan semua elemen masyarakat untuk menghargai proses politik yang saat ini tengah berlangsung.
Dari sidang di Mahkamah Konstitusi hingga keamanan nasional, semua dipersiapkan dan dikendalikan dengan matang, menunjukkan kematangan demokrasi Indonesia.
Baca Juga: Siap-siap Menukarkan Uang Baru Lebaran di BCA 2024, Syarat dan Cara Mudahnya
Safari Ramadhan 2024 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, menjadi saksi bisu seruan perdamaian dan penghormatan tersebut.
Di hadapan para santri dan tokoh agama, Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa tidak ada intervensi dalam pemilu.
"Itu mekanisme politik. Kita ikuti saja dan harus hargai semua proses dan dinamika politik yang ada," ujarnya dengan penuh pengharapan.
Koordinasi antar lembaga negara, mulai dari TNI, Polri, hingga BIN, telah dilakukan secara intensif.
Tujuannya tidak lain untuk menjaga proses demokrasi yang saat ini sedang berlangsung, khususnya proses yang saat ini dijalankan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Hal ini membuktikan bahwa negara serius dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional demi suksesnya proses demokrasi.
Baca Juga: KPU Tanggapi Gugatan Pilpres 2024 Dari Anies-Muhaimin Dan Ganjar-Mahfud, Siap Hadapi Sidang PHPU MK
Dari sisi lain, Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, K.H. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, turut menyampaikan rasa syukurnya atas pemilu yang telah berjalan dengan aman.
Ini merupakan bukti bahwa masyarakat Indonesia telah matang dalam berdemokrasi, di mana setiap proses bisa dilalui dengan damai dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) 2024 yang dilaksanakan di MK menambah dinamika politik pasca pemilu.