Munggahan Hingga Nyadran, Ini 8 Tradisi Unik Masyarakat Jawa Menyambut Bulan Puasa

4. Munggahan 

Munggahan merupakan tradisi berkumpul bersama keluarga dan tetangga untuk makan bersama dan saling bermaaf-maafan.

Tradisi ini biasanya dilakukan pada hari Minggu terakhir sebelum Ramadhan. 

5. Dugderan 

Tradisi ini merupakan tradisi khas Yogyakarta yang menandakan datangnya bulan Ramadhan.

Dugderan diawali dengan penabuhan beduk dan diaraknya gunungan hasil bumi keliling kota.

 Baca Juga: Siap-Siap Merayakan Mudik Lebaran! Menhub Pastikan Kertajati dan Cisumdawu Siap Untuk Perjalanan Lancar dan Aman!

6. Malam Selikuran 

Malam Selikuran adalah malam ke-27 bulan Ramadhan yang diyakini sebagai malam turunnya Lailatul Qadar.

Masyarakat Jawa biasanya melakukan ibadah shalat malam dan membaca Al-Quran pada malam ini. 

7. Grebeg Syawal 

Tradisi ini merupakan tradisi perayaan Hari Raya Idul Fitri yang diawali dengan takbir keliling dan diakhiri dengan pembagian kue ketupat dan opor ayam kepada masyarakat. 

Baca Juga: Insiden Penerbangan Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur, Kemenhub Beraksi dengan Sanksi dan Investigasi

8. Tradisi Kuliner 

Masyarakat Jawa memiliki berbagai tradisi kuliner khas Ramadhan, seperti membuat kue-kue tradisional, menyiapkan takjil untuk berbuka puasa, dan memasak hidangan spesial untuk sahur. 

Tradisi-tradisi ini merupakan bagian dari budaya Jawa yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Tradisi ini tidak hanya menjadi ritual menyambut bulan Ramadhan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi antar keluarga dan masyarakat.

Baca Juga: Baparekraf Developer Day, Siasat Pemerintah Mengatasi Kesenjangan Ketrampilan Digital 

Selain tradisi-tradisi di atas, masih banyak tradisi lain yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk menyambut bulan Ramadhan.

Tradisi-tradisi ini merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus.***