nasional

Ribuan Personel Gabungan Disiagakan, Pengamanan Ketat Aksi Unjuk Rasa di Depan Gedung MPR DPR RI

Kamis, 7 Maret 2024 | 13:00 WIB
Pengamanan ketat dan koordinasi antarinstansi untuk menjaga aksi unjuk rasa di MPR DPR RI (PMJ News / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Sebanyak 1.489 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa sejumlah elemen masyarakat di depan gedung MPR/DPR RI pada Kamis 7 Maret 2024 siang.

Pengamanan ketat dilakukan oleh aparat keamanan untuk menjaga kelancaran jalannya aksi unjuk rasa dan mencegah potensi kerusuhan.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Anton Elfrino Trisanto, menjelaskan bahwa langkah ini diambil dalam rangka mengantisipasi dan menjaga keamanan selama aksi berlangsung.

Baca Juga: Intip yuk! 7 Kucing Pemberani Yang Imut Sekaligus Tangguh Melawan Ular, Sahabat Peliharaan Yang Menjaga Rumahmu Aman!

Menurut Anton, sejumlah personel akan disebar di sekitar lokasi aksi unjuk rasa untuk mencegah massa aksi masuk ke dalam area gedung MPR/DPR RI.

Tindakan preventif ini bertujuan agar situasi tetap terkendali dan tidak terjadi gangguan keamanan.

"Aksi unjuk rasa hari ini sudah kami antisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan MPR/DPR RI," ungkap Anton.

Baca Juga: Keadilan Pemilu 2024, Dari Usul Hak Angket Hingga Dinamika PPP, PDIP, PKS, dan PKB Menanti Hasil KPU!

Dalam upaya mengatasi potensi kemacetan, pihak kepolisian juga telah menyiapkan rekayasa alih arus lalu lintas.

Rekayasa tersebut bersifat situasional, disesuaikan dengan jumlah massa dan perkembangan situasi di lapangan.

"Kendaraan dari jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan MPR/DPR RI kami tutup, dan diluruskan ke arah Slipi," jelasnya.

Baca Juga: Rahasia Sehat Kucing: Takaran Makanan yang Tepat Sesuai Usia dan Kondisinya!

Anton juga memberikan imbauan kepada peserta aksi untuk melaksanakan unjuk rasa sesuai aturan yang berlaku.

Dia menekankan pentingnya melakukan aksi secara damai, tanpa memprovokasi, dan menghormati hak-hak pengguna jalan lainnya.

"Kami mengimbau kepada para korlap dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa. Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis, dan tidak merusak fasilitas umum," pesannya.

Halaman:

Tags

Terkini