nasional

Bencana Tanah Bergerak di Kampung Cigombong Kabupaten Bandung Barat, Memaksa Warga Mengungsi Dan Pemerintah Siapkan Relokasi

Minggu, 3 Maret 2024 | 07:27 WIB
Warga Kampung Cigombong Mengungsi Akibat Pergeraka (For Melansir.com / HukamaNews.com)

HUKAMANEWS - Sejak 19 Februari 2024, warga Kampung Cigombong, RT 04/13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, menghadapi bencana alam tanah bergerak yang mengubah total kehidupan mereka.

Fenomena tanah bergerak yang terjadi bukan hanya sekedar mengubah pemandangan kampung dengan rumah-rumah yang ambruk dan jalan yang retak, tapi juga memaksa mereka untuk meninggalkan kenangan dan memulai hidup di tempat baru.

Kondisi di Kampung Cigombong semakin parah setelah dilaporkan adanya pergerakan tanah susulan yang terjadi pada Sabtu dini hari, membuat rumah-rumah yang masih berdiri kini terancam roboh.

Baca Juga: Bencana Tanah Bergerak di Cigombong, Bandung Barat, Mengungsi 192 Warga, Jalan Amblas dan Bangunan Ambruk

Kerusakan infrastruktur menjadi salah satu dampak paling nyata, dengan jalan-jalan yang amblas dan bangunan penting seperti sekolah dan posyandu yang tak lagi bisa digunakan.

Engkus Kustendi, Kepala Desa Cibedug, menggambarkan situasi tersebut dengan berat hati.

"Kondisi semakin memburuk setiap jamnya. Kami tidak bisa berbuat banyak kecuali mengungsikan warga," ujar Engkus yang dikutip HukamaNews.com dari Ayo Bandung.

Baca Juga: Tak Kunjung Tahan Firli Bahuri, MAKI dkk Gugat Praperadilan Kapolri dan Kapolda Metro Jaya

Pemindahan sementara aktivitas pembelajaran ke MTs Al Ikhlas menjadi salah satu langkah darurat yang diambil untuk memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat, di bawah arahan Pj Bupati Arsan Latif, telah bergerak cepat merespons situasi dengan merencanakan relokasi untuk 48 kepala keluarga yang terdampak.

Keputusan ini datang sebagai respons atas kerusakan yang luas dan risiko keselamatan yang terus meningkat.

Baca Juga: Profil AKP Andri Gustami, Terpidana Kasus Peredaran Narkoba, yang Jadi Kurir Spesial Fredy Pratama dengan Bonus Rp 8 Juta per Kg Sabu yang Diloloskan

"Kami sudah berbicara dengan beberapa kepala keluarga dan mereka setuju dengan rencana relokasi. Ini menjadi prioritas kami untuk menemukan lokasi yang aman dan layak untuk mereka," terang Arsan.

Pihaknya juga telah menghubungi Badan Geologi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penyebab pergerakan tanah dan menentukan lokasi relokasi yang aman.

Hal ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa tragedi serupa tidak terulang di masa yang akan datang.

Halaman:

Tags

Terkini