“Kita akan melanjutkan estafet hubungan baik yang sudah dibina oleh Presiden Jokowi selama hampir satu dasawarsa dengan negara tetangga, serta menciptakan hubungan yang saling menguntungkan,” lanjutnya.
Baca Juga: Film Dirty Vote Jelang Pencoblosan, ‘Serangan Fajar’ Versi Baru
Meskipun telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres versi hitung cepat dan telah menerima ucapan selamat dari negara-negara tetangga, Budisatrio menekankan bahwa saat ini Prabowo masih merupakan Calon Presiden.
Prabowo tetap mematuhi aturan dan akan menunggu penghitungan resmi dan penetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hanya setelah dilantik, Prabowo akan menjadi Presiden.
“Alhamdulillah, kita sudah menang dari versi hitung cepat dan diberikan selamat. Namun hari ini Pak Prabowo masih seorang Capres. Kita akan tertib menunggu penghitungan dan penetapan resmi dari KPU. Dan andai-pun sudah ditetapkan KPU, Pak Prabowo baru menjadi Presiden setelah dilantik nanti. Beliau selalu tertib dan meletakkan sesuatu pada tempatnya,” pungkas Budisatrio.
Sebelumnya diberitakan bahwa Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong dari Singapura telah mengucapkan selamat secara langsung kepada Prabowo Subianto atas kemenangannya di Pilpres 2024 versi hitung cepat.
PM Australia Anthony Albanese menyampaikan kabar tersebut di akun X nya, @AlboMP dengan menuliskan:
“I was honoured to be the first foreign leader to speak today with @prabowo, who has a clear lead in official and unofficial counts, about my ambition for the future of Australia – Indonesia relations.”
Baca Juga: Seger! Usai Nyoblos, Prabowo Santai Berenang di Sela Menunggu Quick Count
Sementara ucapan selamat PM Lee dari Singapura juga sudah dikonfirmasi oleh sekretarisnya, Chang Li Lin, sebagaimana diberitakan oleh ChannelNews Asia.
Ucapan selamat dari Perdana Menteri Australia dan Singapura menegaskan dukungan mereka terhadap hubungan yang erat antara negara mereka dengan Indonesia di masa depan. Ini merupakan pijakan yang kuat bagi Indonesia untuk membangun kerjasama yang lebih kokoh di tingkat regional dan global di bawah kepemimpinan baru.***