nasional

Budiman Sudjatmiko Melihat Faktor Geopolitik Penting Dalam Pilpres 2024

Selasa, 13 Februari 2024 | 20:50 WIB
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko menggarisbawahi urgensi peran sumber daya manusia (SDM) dan sistem pendidikan yang kuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

HUKAMANEWS - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menegaskan bahwa faktor geopolitik dan situasi global sangat krusial dalam menentukan nasib bangsa Indonesia kedepan. Menurut Budiman, jika Indonesia gagal mengelola transisi kekuasaan secara baik akan beresiko terhadap kekacauan sosial.

“Konteks global, geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi sangat penting pada Pilpres kali ini. Indonesia berada dalam posisi yang krusial dalam menghadapi resiko-resiko global. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang strategis dan visioner untuk mengelola hal tersebut. ” jelas Budiman Sudjatmiko kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Budiman menguraikan, bahwa setidaknya ada tiga faktor geopolitik di yang menjadi resiko tingkat global hari ini. “Tiga faktor itu yang pertama adalah kondisi pasca pandemi, kedua; perang antar negara besar, dan yang ketiga; revolusi industri ke 4.” jelasnya.

Baca Juga: Waduh, Lewat Perpres Presiden Jokowi Mendadak Naikkan Tunjangan Kinerja Bawaslu 2 Hari Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Pada faktor Pandemi, Budiman menjelaskan bahwa kondisi dunia yang hari ini masih berusaha pulih dari Pandemi Covid 19 mirip dengan kondisi seabad lalu saat pemulihan dari Pandemi Flu Spanyol.

Pada faktor perang, Budiman menyebut hari ini terjadi perang yang konstan di berbagai belahan dunia, seperti perang Barat via Ukraina melawan Rusia.

“Faktor terakhir adalah revolusi industri; yang mana abad lalu terjadi revolusi industri kedua lewat penggunaan listrik, sementara yang sekarang adalah revolusi industri keempat lewat penggunaan teknologi digital dan biologis.” urainya.

Baca Juga: Rame Banget! Jelang Nyoblos Pemilu 2024, Penjualan Tiket Kereta Api Melonjak hingga Raih Rekor 526.887

Akibat dari tiga faktor tersebut di awal abad lalu telah terjadi transformasi dunia secara masif dan berujung pada konflik-konflik di seluruh dunia.

“Muncul kesadaran nasionalisme di negara-negara jajahan yang menggugat kolonialisme. Muncul pula gerakan-gerakan sosialisme di negara-negara penjajah yang menggugat kapitalisme. Ini menyebabkan konflik yang besar, perebutan sumber daya, dan akhirnya perang dunia ke-2. Ini semua dimulai dari munculnya tiga faktor itu." jelas Budiman.

Posisi Indonesia

Meskipun tidak mengharapkan hal tersebut terjadi kembali, Budiman Sudjatmiko mewanti-wanti agar Indonesia bersiap dalam menghadapi dinamika geopolitik global tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Akan Coblos di TPS Gedung Lembaga Administrasi Negara Gambir Jakarta Pusat

“Jika terjadi eskalasi global, Indonesia memiliki resiko yang cukup tinggi. Indonesia termasuk kedalam kategori negara yang kaya raya dari sisi sumber daya alam, namun sumber daya manusia-nya tergolong biasa-biasa saja, dan kita tidak punya senjata nuklir.” jelas Budiman.

Halaman:

Tags

Terkini