Padahal sejak penyampaian visi-misi, capres nomor urut 01 Anies Baswedan sempat menyoroti soal bantuan sosial (bansos).
Baca Juga: Diterpa Hoaks Sakit, Prabowo Joget Gemoy Bareng Puluhan Ribu Warga di Malang
"Semuanya tidak ada terpancing. Padahal kalau itu terpancing ya bisa memunculkan lebih banyak gimmick bisa muncul," tutur lely melansir Tribun, Minggu (4/2/2024).
Menurut Prof Lely, baik dalam sesi visi misi maupun menjawab pertanyaan panelis, semua capres tampak kalem dalam mengikuti debat malam ini.
Padahal, menurut Prof Lely, banyak hal yang bisa dielaborasi oleh para capres. Seperti program makan siang gratis maupun dana abadi kebudayaan.
Baca Juga: Etika Abal-Abal Para Capres-Cawapres dan Elite Politik Jelang Pilpres 2024
Sementara itu, pengajar fakultas hukum di Universitas Indonesia Titi Anggraini para capres tampak ingin menampilkan sisi terbaik mereka pada malam ini.
"Seperti bukan debat, seperti paduan suara apakah saling menahan untuk menampilkan sisi terbaik mereka," ungkap Titi.
Dalam debat kelima dengan tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia dan Inklusi, Capres Prabowo Subianto memberikan jawaban setuju dengan pernyataan Anies Baswedan soal kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga kependidikan.
Kata Prabowo, Anies sudah berpengalaman di bidang pendidikan, karena sempat menjadi Menteri Pendidikan.
Menurut Prabowo, jawaban serta program Anies cukup bagus dan relevan. Ini tak lepas dari jabatan Anies sebelumnya yang menjadi Menteri Pendidikan.
"Secara garis besar, secara obyektif, saya menilai jawaban-jawaban Pak Anies baik, bagus, relevan. Saya banyak setuju. Maklum beliau Menteri Pendidikan," kata Prabowo dikutip dari YouTube KPU RI.
Berbeda dengan Anies dan Ganjar, dalam closing statement untuk menutup Debat Kelima Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tampak adem. Prabowo justru meminta maaf kepada capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.