nasional

Nusron Wahid Tanggapi Mundurnya Ahok dari Pertamina: Hal Biasa, Bukan Peristiwa Politik

Sabtu, 3 Februari 2024 | 21:01 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid, menanggapi santai mundurnya Ahok dari Komut Pertamina..

HUKAMANEWS – Mundurnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan Komisaris Utama Pertamina untuk fokus mengkampanyekan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 ditanggapi santai oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid.

Menurut Nusron Wahid, tidak ada peristiwa politik baru dalam mundurnya Ahok.

"Bagi saya, mundurnya Ahok jadi Komut Pertamina itu hal biasa. Bukan peristiwa politik, tapi peristiwa bisnis," terang Nusron Wahid.

Baca Juga: Ini Cara Bank Indonesia Hidupkan Lagi Peninggalan Cagar Budaya Thomas Karsten di Semarang

Ahok, sebagai politisi dan anggota partai, memiliki hak untuk berkampanye dan mendukung calon pilihannya.

Nusron juga menyinggung soal tren mundur dari jabatan untuk berkampanye yang sedang marak.

"Mungkin karena sekarang lagi tren mundur di sana, ya sekalian mundur untuk ikut kampanye. Tidak ada yang salah," tuturnya.

Baca Juga: Detik-detik Penggerebekan Dramatis Bos Kartel Narkoba Meksiko di Terminal Nganjuk Jawa Timur

Jika mundurnya Ahok hendak diklaim sebagai etika pemisahan jabatan negara dan politik, Nusron menyebut Ahok seharusnya sudah mundur sebagai Komut jauh-jauh hari.

“Sudahlah, kita berpegang sama hukum yang ada. Kalau memang mau dipisahkan, misalnya politik dan profesional,  Ahok harusnya sudah mundur dari Komut sejak ikut aktivitas politik dan partai,” jelasnya. 

“Kalau untuk konteks Pilpres 2024, mundurnya minimal sejak awal menyatakan diri dukung Ganjar. Ini kan tidak, ini baru sekarang. Sudah mau maghrib. Disini banyak lo yang melepas jabatan dari awal untuk ikut bergabung (TKN Prabowo Gibran), tapi ga jadi berita. Biasa saja,” lanjutnya.

Baca Juga: Miris! Gen Z dan Milenial Banyak Terjerat PINJOL, Ini Penyebabnya!

Namun Nusron juga menegaskan, semua pihak harus menghormati pilihan politik dari mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Saya kenal dan bersahabat dengan Ahok. Wong saya dulu yang membela dia. Namun soal beda pilihan politik ini adalah hal yang wajar. Itu hak masing-masing, mungkin suatu saat sama-sama lagi, tidak ada yang tahu," pungkasnya.

Halaman:

Tags

Terkini