HUKAMANEWS - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alex Marwata menyoroti pemberian bantuan sosial (bansos) bergambar stiker pasangan tertentu.
Menurut Alex, adanya logo pasangan tertentu rakyat yang tidak memahami akan melihat bahwa bansos ini seolah-olah dari pasangan bersangkutan.
"Padahal kita ketahui bersama bawa bansos itu adalah bersumber dari APBN uang negara dan harusnya itu tidak diperbolehkan," ujar Alex dikutip dari tayangan Youtube Metro TV, Selasa (30/1/2024).
Menurut Alex, kalau mau fair maka tiga pasangan capres dan cawapres seharusnya juga dipasang di dalam karung bansos tersebut.
"Kalau mau fair ya, sehingga masyarakat juga tersosialisasikan siapa sih calon presiden pasangan no 1, no 2, no 3. Tidak satu pasangan saja ini jelas ada unsur konflik kepentingan," ujarnya.
Sebelumnya di akun X ramai dibahas netizen tentang maraknya praktik curang yang dilakukan paslon tertentu.
Warganet pun meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak menutup mata dan mau menegur keras paslon tertentu yang sudah membagi-bagikan bansos atau sembako di masa kampanye.
Bahkan di media sosial juga pernah viral saat Presiden Joko Widodo pun bersama Menteri BUMN Erick Thohir di depan Istana Bogor membagi-bagikan bansos.
Baca Juga: Kombes Polisi Ferry Harahap Memastikan Ledakan di Rumah Sakit Semen Padang Bukan Bom
Ahli Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menilai demokrasi saat ini berjalan sudah sangat parah sekali.
Hal ini menanggapi momen Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir saat bersamaan membagi-bagikan bansos.
Dikutip dari akun X dalang penculikan aktivis, pada Selasa (30/1/2024), Bivitri secara pribadi menganggap hal itu sudah dirty politics (politik kotor) yang dilakukan seorang pimpinan negara.
"Udah gak ngitung etika, gak ada rasa nilai-nilai yang menimbulkan rasa malu, soal patuh tidak patuh, udah engga ada," ujar Bivitri lugas.
"Berantem aja di soal hukum yang mana hukumnya bisa diutak atik juga gitu ya jadinya ya sudah sangat marah gitu yak," katanya.