HUKAMANEWS - Dicecar Menteri Luhut Luhut Binsar Pandjaitan soal Online Single submission (OSS) dan Menteri Bahlil, Tom Lembong siap adu data.
Menurut Co Captain Timnas AMIN ini, ia sangat welcome atas ajakan adu data soal OSS.
"Saya sangat welcome atas peluang untuk membandingkan data, beradu gagasan dan beradu analisa," kata Tom saat menjadi bintang tamu di acara Primetime News Metro TV, dikutip Sabtu, (27/1/2024).
Bahkan Tom tak khawatir jika ada dampak baginya dari kubu yang merasa diserang oleh pernyataannya itu.
Baca Juga: Diserang Dua Menteri Jokowi, Luhut dan Bahlil Soal OSS, Tom Lembong Santai dan Hormati Keduanya
"Kalau gini-ginian sih nantilah publik yang akan menilai, nanti pasti datanya akan keluar semua. Netizen sangat giat untuk menggali dan data-data sekarang ada dimana-mana. Demikian juga akademisi unless akan membandingkan apa prestasi saya di kabinet dan lainnya," katanya terlihat santai.
Menurutnya, soal Online single submission (OSS) itu sebetulnya super gimmick.
"Ini patut kita buka sedikit lebih lebar ke publik. OSS ini jilatan yang luar biasa ke bapak presiden, saking seniornya saya gak bisa membantah," kata Tom.
Diakui Tom saat ia masih di kabinet Jokowi, janjinya untuk OSS itu adalah kalau bisa menurunkan waktu penerbitan izin dari 7 hari menjadi ke 4 jam.
Baca Juga: Momen Haru ‘Reuni’ Prabowo dengan Wilfrida, TKW yang Diselamatkannya dari Hukuman Mati di Malaysia
"Kenapa gak bisa diturunin lagi dari 4 jam ke 5 menit, itu kan ide yang sangat konyol terbit izin 5 menit, terlalu ekstrim gak mungkin. Anak mau ke konser pikir berhari-hari izinya apalagi izin usaha," sambung Tom.
Menurutnya visi OSS itu mengintegrasikan semua proses-proses perizinan.
"Integrasikan semua proses perizinan 34 kementeri dan puluhan lembaga non kementerian, jadi 38 pemerintah provinsi dan 560 lebih kabupaten/kota."
"Tapi apa upaya yang begitu ambisius menawarkan semua kemudian mengintegrasikan mengintegrasikan masing-masing, tentu pekerjaan puluhan tahun bukan setahun dua tahun," kata Tom.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Pernyataannya Soal Kampanye Jangan Ditarik dan Diinterprestasikan Kemana-mana
"Jadi pak presiden dan menteri-menteri dan saya mengeluarkan OSS itu tahun 2018 dan saya selesai menjabat di 2019," ujarnya.