nasional

Temuan Transaksi Mencurigakan Mencapai Rp 80,6 Triliun oleh PPATK Memicu Koordinasi Bareskrim Polri

Jumat, 12 Januari 2024 | 18:30 WIB
Temuan transaksi mencurigakan Rp 80,6 triliun, Bareskrim Polri koordinasi dengan PPATK. (humas Polri / HukamaNews.com)

HUKAMA NEWS - Pada Kamis 11 Januari 2024, Bareskrim Polri mengonfirmasi bahwa mereka akan berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait temuan transaksi mencurigakan yang mengalir ke calon legislatif (caleg) dan partai politik (parpol).

Temuan ini diungkapkan oleh Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, yang menemukan adanya transaksi hingga mencapai Rp 80,6 triliun, dengan angka paling tinggi untuk satu partai politik mencapai Rp 9,4 triliun.

Menurut Brigjen Whisnu Hermawan, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, langkah koordinasi dengan PPATK diperlukan untuk mengungkap lebih lanjut adanya aliran dana sebesar Rp 7,7 triliun ke para caleg yang berasal dari luar negeri.

Baca Juga: Fakta Terbaru Terungkap : Syahrul Yasin Limpo Digoyang Kasus Pemerasan di Bareskrim, Cerita Heboh Melibatkan Firli Bahuri!

Namun, hingga saat ini, Whisnu mengaku belum menerima laporan resmi mengenai temuan PPATK tersebut, sehingga belum bisa memberikan pernyataan lebih lanjut.

"Kita akan koordinasi dengan PPATK," ungkap Whisnu dalam konferensi persnya.

Namun, ia menambahkan bahwa sampai saat ini belum ada laporan resmi yang diterimanya terkait temuan PPATK, sehingga belum dapat memberikan komentar lebih lanjut.

Baca Juga: Periksa Ratusan Saksi, KPK Bakal Umumkan Segera Terduga Pelaku Utama Pungutan Liar di Rumah Tahanan KPK

 

Tercatat oleh PPATK sendiri adanya tren peningkatan pembukaan rekening baru menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Ivan Yustiavandana, Kepala PPATK, menyebutkan bahwa terdapat 704 juta pembukaan rekening baru, yang terdiri dari 53 juta oleh korporasi dan 650 juta oleh individu.

Ivan menduga bahwa pembukaan rekening ini berkaitan dengan kontestasi politik, yang dapat memunculkan berbagai pertanyaan terkait sumber dan tujuan dana yang mengalir.

Baca Juga: Buntut Penangkapan OTT Terhadap Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba, Kini Penyidik KPK Periksa Sejumlah Pejabat dan ASN

 

"Kita melihat ada total 704.068.458 CIF terbuka di 2022 sampai trimester 3 di 2023 sampai September. Jadi totalnya ada 704 juta rekening baru terbuka. Itu dibuka oleh korporasi 53 juta, lalu oleh individu 650 juta. Ini tidak ada yang salah," jelas Ivan dalam konferensi pers di Kantor PPATK.

Halaman:

Tags

Terkini