HUKAMA NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan tegas mengenai ledakan yang terjadi di smelter PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah.
Dalam konferensi pers di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu 30 Desember 2023, Jokowi meminta para perusahaan yang mengoperasikan smelter untuk memperketat pengawasan, khususnya pada proses pemanasan dan peleburan yang dianggapnya sebagai titik rawan.
Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa pengolahan tambang di smelter membawa risiko tinggi, terutama dalam proses pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi.
Baca Juga: 11 Tanda Kucing Diam-Diam Jatuh Cinta Pada Anda, Nomor 7 Bikin Baper!
Ia bahkan menyampaikan pengalamannya yang telah melihat langsung proses tersebut dan menekankan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama.
"Paling rawan di situ, jadi harus auditnya, checking-nya harus didobelin, kalau perlu di-triple-in, biar kejadian yang sudah sekali-dua kali tidak terjadi lagi," tegas Presiden Jokowi yang dikutip HukamaNews.com dari PMJ News.
"Smelter memang pekerjaan yang sangat sulit, tabungnya juga tabung yang sangat besar, pemanasan, pemanasan dengan sangat tinggi. Saya melihat smelter tidak sekali-dua kali, sehingga yang namanya dalam pembangunan dalam pembuatannya memang unsur keselamatan betul-betul harus dinomorsatukan," paparnya.
Fakta Ledakan di Smelter ITSS Morowali
Ledakan di smelter PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah, menjadi sorotan utama. Kejadian tersebut menimbulkan keprihatinan dan memicu respons langsung dari Presiden Jokowi.
Insiden ini menjadi sorotan karena menciptakan kekhawatiran terhadap keselamatan pekerja dan pengelolaan smelter secara umum.
Baca Juga: Debat Ketiga Pilpres 2024 Kapan Digelar? Informasi Jadwal, Tema, dan Peserta Ada di Sini
Pernyataan Presiden Jokowi
Dalam konferensi persnya, Presiden Jokowi menyoroti potensi risiko di smelter, terutama pada tahap pemanasan dan peleburan logam.
Ia dengan tegas meminta agar para perusahaan yang mengoperasikan smelter meningkatkan pengawasan dengan melipatgandakan audit dan checking untuk mencegah kejadian serupa terulang.