Keluarga Lukas Enembe berterima kasih kepada masyarakat Papua atas dukungan dan kerjasamanya selama masa sulit ini.
"Sikap ini bagian dari penghormatan kita kepada bapak orang Papua," kata keluarga dalam pernyataan resmi mereka.
Mereka juga mengajak seluruh masyarakat Papua untuk tidak membuat kegaduhan menyikapi duka ini dan memelihara kedamaian dalam merayakan Natal.
Lukas Enembe dan Kasus Korupsi
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Lukas Enembe meninggalkan kontroversi terkait kasus dugaan korupsi.
Sebelum meninggal dunia, ia telah dijatuhi vonis delapan tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Lukas dinyatakan bersalah atas penerimaan suap dan gratifikasi selama menjabat sebagai Gubernur Papua pada periode 2013-2022.
Baca Juga: Manusia yang Paling Keras Teriakannya Kelak di Hari Kiamat Adalah Manusia Seperti Golongan Ini
Meskipun kontroversi ini mewarnai kariernya, banyak yang tetap mengenangnya sebagai pemimpin yang memiliki peran besar dalam pembangunan Papua.
Masyarakat Papua Bersatu dalam Berkabung
Meskipun terbelah pandangan terkait kasus hukum Lukas Enembe, masyarakat Papua bersatu dalam berkabung atas kepergian tokoh penting ini.
Berbagai kalangan mengenang kontribusi positifnya terhadap pembangunan Papua dan harapannya agar tanah kelahirannya terus berkembang.
Dengan kepergiannya, Lukas Enembe meninggalkan warisan yang akan dikenang oleh banyak orang, baik sebagai pemimpin maupun sebagai sosok yang terlibat dalam perjalanan hukum.