Pandangan Ganjar Pranowo tentang SGIE
Ganjar Pranowo berpendapat bahwa penggunaan akronim seperti SGIE seharusnya disertai dengan penjelasan substansinya.
Dalam wawancaranya di Indramayu, Jawa Barat, pada Sabtu, 23 Desember, Ganjar menyampaikan bahwa meskipun penggunaan SGIE mungkin disengaja untuk menciptakan kebingungan, memberikan penjelasan terkait dengan substansinya akan lebih baik.
Ia menyatakan bahwa hal tersebut akan membantu memahami maksud dari pertanyaan yang diajukan oleh Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Gen Z Tahukah dengan Istilah Altruisme dan Apakah Gen Z Termasuk Tipe Orang yang Suka Altruisme?
Strategi Politik Gibran Rakabuming Raka
Ganjar Pranowo melihat tindakan Gibran Rakabuming Raka dalam menggunakan akronim SGIE sebagai strategi politik.
Dengan tidak memberikan penjelasan terkait dengan substansi SGIE, Gibran mungkin bermaksud membuat lawan debatnya sulit menjawab pertanyaan yang diajukan.
Ganjar Pranowo mencatat bahwa strategi semacam ini tampaknya mengikuti jejak Presiden Joko Widodo, yang juga dikenal dengan pendekatan unik dan kreatif dalam berkomunikasi.
Baca Juga: Gen Z dan Milenial Gampang Banget Stres, Padahal Cukup Baca Buku Stres Bisa Hilang Loh!
Dalam konteks politik Indonesia, penggunaan akronim seperti SGIE menjadi bagian dari strategi debat yang kreatif.
Meskipun dapat menimbulkan kebingungan, strategi semacam ini mendapat pandangan positif dari Ganjar Pranowo, yang melihatnya sebagai upaya untuk menciptakan suasana debat yang menarik dan membingungkan lawan debat.
Namun, Ganjar juga menekankan pentingnya menyertakan penjelasan substansial agar pendengar atau penonton dapat memahami secara jelas maksud dari pertanyaan yang diajukan.
Baca Juga: Momen Sikap Kasar Prabowo Terekam Saat Panggil dan Tarik Jaket Menteri Investasi Bahlil dengan Kasar
Dengan demikian, penggunaan akronim dalam konteks politik dapat menjadi salah satu taktik efektif untuk mencapai tujuan komunikatif dan strategis.***