HUKAMANEWS – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis sebaran dukungan tiga bakal calon presiden (capres) yang akan berlaga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan, dari lima provinsi terbesar, Prabowo disebut memiliki elektabilitas yang unggul di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Survei ini dilakukan pada periode 4-12 September 2023.
"Prabowo unggul di tiga provinsi, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten," kata dia dalam keterangannya seperti dikutip Antara, Rabu, 4 Oktober 2023.
Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Telah Sampai di Jakarta, Pengacara: Bakal Menghadap Jokowi Hari Ini
Adjie mengatakan Prabowo mendapatkan suara tertinggi dibanding bakal capres PDIP Ganjar Pranowo maupun capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Dalam survei tersebut, Prabowo mendapat dukungan 37,6 persen di Jawa Barat. Sedangkan Ganjar sebanyak 26,7 persen dan Anies hanya meraup elektabilitas sebesar 23,3 persen.
Dukungan untuk Prabowo dengan jumlah tertinggi juga didapat di Jawa Timur yaitu sebesar 44,2 persen.
Baca Juga: Menebak Langkah Politik PSI, Prabowo atau Ganjar?
Angka ini lebih tinggi dari elektabilitas Ganjar yang berada di peringkat dua dengan 41,5 persen dan Anies Baswedan hanya mampu meraup dukungan sebesar 11,5 persen.
Keunggulan Prabowo juga didapat di Banten yaitu sebesar 51,3 persen. Di provinsi ini, Anies menempati peringkat kedua dengan 30,0 persen suara dan Ganjar di peringkat ketiga dengan hanya mengumpulkan 13,3 persen.
Adapun untuk Ganjar, menurut Adjie hanya unggul di dua provinsi besar di Indonesia yaitu di Jawa Tengah dan Sumatera Utara.
Baca Juga: Nasdem Bantah Mentan Menghilang, Bendum Nasdem: Syahrul Yasin Limpo Berobat Sakit Prostat
Survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA ini menggunakan metodologi multistage random sampling dengan teknik wawancara tatap muka dengan kuesioner.
Pengambilan sampel dilakukan terhadap 1.200 responden dengan toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen.