HUKAMANEWS - Beras telah menjadi kontroversi ditengah masyarakat, setelah mengalami kenaikan cukup drastis.Kini untuk mengatasinya, Pemerintah Kota Semarang Tengah mempersiapkan strategi berbeda untuk menekan kenaikan harga beras yang sedemikian mengkhawatirkan masyarakat.
Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan strategi tersebut adalah dengan melakukan penetrasi pasar dengan membeli beras milik petani untuk dijual kembali dengan harga murah kepada masyarakat.
"Contohnya jadi nantinya kita beli beras dari petani seharga Rp 70.000 untuk 5 kilogram. Kemudian kita jual sesuai dengan kemampuan warga di kota Semarang.Untuknrealisasi kebijakan tersebut kita siapkan anggaran sebesar Rp 4,9 milyar rupiah dari APBD Perubahan 2023," jelas Fajar Purwoto.
Baca Juga: Semua Harga Bahan Pokok di Kota Semarang Masih Murah Kecuali Beras dan Gula
Untuk mekanisme penetrasi pasar akan diberlakukan khusus untuk komoditas beras. Dinas Perdagangan Kota Semarang Tengah menyiapkan mekanisme pembelian lewat e- katalog.
"Masih menunggu pembahasan dengan DPRD Kota Semarang, berapa harga yang sanggup diberikan dari masyarakat untuk istilahnya mengganti beras tersebut.Paling tidak bulan Oktober, penetrasi pasar ini siap diluncurkan," tegas Fajar sekali lagi.
Dinas Perdagangan Kota Semarang berharap sekali dalam seminggu kedepan, harga komoditas beras dan gula ini , turun semua.
Baca Juga: Uji Materi Batas Usia Maksimal Capres dan Cawapres 70 Tahun, Upaya Menjegal Prabowo di Pilpres 2024?
"Kami selama ini sudah punya program Pak Rahman , program pangan harga murah.
Jadi masyarakat tidak perlu khawatir laahga perlu khawatir lagi. Wajar kalo harga beras masih dikisaran Rp 12.000- Rp. 14.000," tutupnya.
Sutinah, pemilik warung makan di wilayah Srinindito,Semarang Barat geleng -geleng kepala ketika akan membeli beras satu zak untuk kebutuhan usahanya.
"Naiknya ga kira - kira.Satu zak dari biasanya Rp. 250.000 naiknya diatas Rp.50.000 sendiri.Terus bagaimana ini, padahal harga lauk yang dijual nggak bisa mahal -mahal," jelas Sutinah.