Upaya ini diharapkan dapat meminimalisasi risiko jika aktivitas Semeru kembali meningkat.
Meski status Gunung Semeru telah turun, para ahli mengingatkan bahwa fase Siaga adalah masa yang paling sering menimbulkan rasa aman palsu.
Warga diimbau tetap mengikuti instruksi petugas, memantau peringatan resmi, dan tidak memasuki zona merah dalam kondisi apa pun.
Kehati-hatian dan kepatuhan terhadap jalur evakuasi menjadi kunci untuk menghindari korban jiwa di tengah kondisi alam yang dinamis.
Semeru boleh saja mereda, tetapi kewaspadaan masyarakat harus tetap menyala.
Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, relawan, dan warga, risiko dapat diminimalisasi hingga aktivitas gunung benar-benar stabil kembali.
Keselamatan tetap menjadi prioritas, terutama di kawasan rawan bencana yang tidak pernah benar-benar tidur.***
Artikel Terkait
Pakai Gelang Pelacak, Setiap. langkah Pendaki Gunung Semeru Akan Terlacak
Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1 Km, Aktivitas Vulkanik Meningkat, Warga Diminta Jauhi Besuk Kobokan
Akses Malang–Lumajang Ditutup Total! Erupsi Semeru Makin Liar, Warga Diminta Waspada dan Pilih Jalur Alternatif
Semeru Masih Level Awas, PVMBG Perketat Radius Bahaya hingga 20 Km dan Ingatkan Ancaman Lahar Dingin
Status Semeru Turun, Tapi Ancaman Baru Mengintai Warga Lumajang, PVMBG Minta Semua Tetap Siaga