Beberapa pengamat transportasi menilai, jika dugaan mark up benar terbukti, hal ini bisa menjadi preseden serius bagi proyek infrastruktur masa depan.
“Kita tidak menolak modernisasi, tapi harus ada transparansi. Jangan sampai ambisi besar justru meninggalkan jejak korupsi,” ujar salah satu analis kebijakan publik di Bandung.
KPK kini tengah mengumpulkan bukti-bukti awal, memeriksa pihak terkait, dan menelusuri perbandingan biaya proyek antara Indonesia dan China.
Publik pun menunggu sejauh mana penyelidikan ini akan membuka tabir dugaan korupsi di balik proyek yang sempat digadang-gadang sebagai “ikon kemajuan era baru transportasi Indonesia”.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Siapkan Blacklist dan Denda Berat untuk Impor Pakaian Bekas, DPR Beri Dukungan Penuh
Jika proses penyelidikan menemukan indikasi kuat, kasus ini akan naik ke tahap penyidikan, dan kemungkinan besar menyeret sejumlah pihak yang terlibat dalam proses perencanaan maupun pembiayaan proyek Whoosh.
Kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh menjadi ujian baru bagi KPK untuk menunjukkan ketegasan dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Di sisi lain, publik berharap penyelidikan ini tidak berhenti di tengah jalan dan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan dana publik.
Proyek sebesar Whoosh sejatinya diharapkan menjadi kebanggaan, bukan justru menimbulkan kecurigaan.
Transparansi dan integritas akan menjadi kunci agar pembangunan nasional benar-benar membawa manfaat bagi rakyat, bukan segelintir pihak.***
Artikel Terkait
Tarif Dinamis Kereta Cepat Whoosh Diterapkan 3 Februari 2024, Harga Mulai Rp150 Ribu
DITUTUP PERMANEN! Perubahan Akses Tol Jakarta-Cikampek KM 00+850 A Menuju Stasiun Kereta Cepat Whoosh Halim
Dampak Gempa di Wilayah Kabupaten Bandung, PT KCIC Batalkan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh
Bandung-Jakarta Cuma Rp75 Ribu Bisa Naik Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Sekolah, Nggak Perlu Macet-macetan!
Proyek Kereta Cepat Membengkak, Buni Yani Tegas Sebut Nama yang Harus Bayar ‘Dosa Ekonomi’ di Balik Proyek Whoosh Ini