Surya Paloh Ngaku Dapat ‘Vitamin’ dari Menhan Sjafrie, Sinyal Politik Baru di Balik Silaturahmi Hangat?

photo author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:00 WIB
Surya Paloh dan Sjafrie Sjamsoeddin usai pertemuan di kantor Kementerian Pertahanan. (HukamaNews.com / Antara)
Surya Paloh dan Sjafrie Sjamsoeddin usai pertemuan di kantor Kementerian Pertahanan. (HukamaNews.com / Antara)

Makna “Vitamin” Politik: Simbol Dialog dan Soliditas Nasional

Istilah “vitamin” yang digunakan kedua tokoh tersebut menjadi sorotan publik.
Banyak pihak menilai, istilah itu bukan sekadar kiasan ringan, tetapi mencerminkan upaya membangun jembatan komunikasi antara pemerintah dan oposisi,sesuatu yang selama ini dianggap renggang pasca kontestasi Pilpres.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, misalnya, menilai bahwa pertemuan Paloh dan Sjafrie bisa menjadi sinyal normalisasi hubungan antara kubu politik demi menjaga stabilitas pemerintahan baru.

“Ini bukan hanya silaturahmi, tetapi juga bagian dari diplomasi politik untuk meredam ketegangan pasca pemilu,” kata pengamat yang dihubungi terpisah.

Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra Dorong Pembaruan Hukum Keperdataan Nasional agar Tak Tertinggal Zaman

Bagi publik, “vitamin” bisa dimaknai sebagai energi baru politik Indonesia,di mana oposisi tidak selalu berarti perpecahan, melainkan peluang untuk berdialog demi kepentingan bangsa.

Kantor Menhan Jadi “Rumah Rakyat”

Dalam konferensi pers, Sjafrie menegaskan bahwa Kementerian Pertahanan adalah kantor rakyat, terbuka bagi siapa pun yang memiliki komitmen terhadap kedaulatan dan pertahanan negara, termasuk partai politik.
“Ini adalah kantornya rakyat, kantor rakyat yang berdaulat tetapi di bidang stabilitas,” ujarnya.

Menariknya, Sjafrie juga mengungkapkan bahwa PKS akan menjadi partai berikutnya yang berkunjung ke Kemhan, pada Jumat (17/10/2025) mendatang.

Hal ini memperkuat kesan bahwa Sjafrie tengah membangun pola komunikasi baru yang inklusif antara kementerian strategis dan kekuatan politik nasional.

Menurut Sjafrie, Kemhan memiliki dua dimensi penting: pertahanan negara dan kedaulatan bangsa.

Baca Juga: Sahroni Kembali Tersorot Publik! Usai 'Menghilang', Kini Resmi Sandang Gelar Doktor Hukum dengan Disertasi Antikorupsi

Dalam konteks itu, semua elemen,termasuk partai politik,memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi menjaga stabilitas.

“Kami semua hanya mengabdi kepada bangsa dan negara,” tegas Sjafrie, menutup konferensi dengan nada nasionalis.

Penutup: Vitamin Politik untuk Indonesia yang Lebih Kuat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kazuki Rahmadani

Sumber: Antara News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X