Raffi Ahmad Tolak Jadi Menpora, Lebih Pilih Fokus Sebagai Utusan Khusus Presiden

Kabar penolakan Raffi tidak lepas dari faktor personal dan profesional.

Beberapa sumber menyebut, Raffi mendapat saran langsung dari rekannya yang memahami dunia politik dan keamanan. Pertimbangan utamanya adalah potensi resistensi publik.

Fenomena gaya hidup glamor sejumlah selebritas yang kini duduk di kursi DPR menjadi salah satu alasan.

Gelombang kritik publik terhadap gaya hidup tersebut dianggap bisa menular kepada Raffi jika ia menerima posisi Menpora.

Selain itu, Raffi yang dikenal memiliki kekayaan fantastis hingga Rp1 triliun, dinilai lebih nyaman bekerja di belakang layar sebagai utusan khusus.

Ia tetap bisa memberi pengaruh, tanpa harus menanggung eksposur besar sebagai pejabat menteri.

Baca Juga: DPR Setujui 10 Nama Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc HAM di MA, Ini Daftarnya

Publik terbelah dalam menanggapi isu ini. Sebagian menilai Raffi Ahmad sebaiknya tetap fokus di dunia hiburan dan peran khususnya sekarang, karena lebih sesuai dengan latar belakangnya.

Sementara sebagian lain berpendapat kehadiran sosok populer seperti Raffi di kabinet justru bisa membantu menjembatani pemerintah dengan generasi muda.

Di sisi lain, penundaan pelantikan Menpora baru memunculkan banyak spekulasi. Belum jelas siapa nama yang benar-benar akan mengisi kursi tersebut.

Namun isu Raffi Ahmad menolak jabatan itu memperlihatkan betapa rumitnya dinamika politik pasca-reshuffle.

Menjaga Peran di Balik Layar

Keputusan Raffi Ahmad menunjukkan bahwa popularitas tidak selalu sejalan dengan ambisi politik.

Dengan tetap berada di posisinya sebagai utusan khusus presiden, Raffi masih memiliki ruang untuk memberikan kontribusi tanpa harus menanggung risiko politik berlebihan.

Baca Juga: PBB Akui Palestina Merdeka, Dunia Ditantang Hentikan Agresi Israel Sekarang Juga!